7# 𝓑𝓮𝓼𝓽 𝓦𝓲𝓼𝓱𝓮𝓼 (Yoonmin) Pt. 2

492 22 0
                                    

Yoongi banyak termenung dalam perjalanannya kembali pulang, penjelasan Jimin sedikit banyak membuat kepalanya semakin berdenyut nyeri. Kenangan lama dan rasa sakit itu berlomba-lomba kembali menampakan diri. Yoongi tak bisa marah, dia tak pernah marah pada kesayangannya.

Pertanyaan Yoongi selama hampir enam tahun pada akhirnya terjawab, namun kenapa hatinya belum baik-baik saja? Ada yang kurang, dan dia tidak tahu apa. Yoongi tidak mengerti yang kini dirasakannya.

Melihat Jimin bercerita dengan menatapnya sembari tersenyum seperti tadi tidak serta merta membuatnya merasa lega. Yoongi tahu, Jimin nya terluka.

Hening jalan malam itu membuat Yoongi betah berlama-lama membelah jalan, tidak kencang, Yoongi hanya memacu kendaraannya dalam kecepatan sedang.














Sedang Jimin di rumahnya tengah terduduk di sebelah sang anak yang telah tertidur pulas. Tangannya mengusap pelan kepala Sunghoon dengan sayang, sementara pikirannya melalang buana. Jimin tidak ingin munafik saat dirinya merasa begitu rindu akan sosok yang berada di hadapannya beberapa saat lalu. Namun alih-alih mengungkapkan, Jimin tau Yoongi membutuhkan banyak waktu. Mau datang dan mendengar, bahkan menerima tanpa menghakimi saja, Jimin rasanya sudah sangat bersyukur. Jika itu bukan Yoongi, Jimin tak yakin Sunghoon akan bisa memanggil papa tanpa rasa khawatir.

"Hoonie.. Maafkan baba, ya?" Jimin berucap begitu pelan, tak ingin mengusik bocah kesayangan. "Maaf untuk kekurangan yang baba buat sejak Hoonie lahir. Sekarang, baba hanya berharap kalau kehidupan mu akan jauh lebih baik dan bahagia setelah pertemuan mu dengan papa. Kamu harus bahagia, Sunghoonie."

Jimin mengakhiri kalimatnya dengan kecupan lembut di pelipis sang anak.



//



Jimin tengah menunggu Sunghoon menyelesaikan jam sekolahnya saat tiba-tiba mendapati pemandangan kurang mengenakan disana.
Sunghoon yang terjatuh sebab menghindari anak-anak jahil yang tengah mengganggunya.

Jimin bergerak keluar terlalu terburu dari mobilnya sampai hampir terjatuh, namun beruntung seseorang ada di sana untuk memeganginya.

Mata Jimin membulat terkejut saat mendapati siapa yang baru saja menolongnya.

"Yoongi?" Gumam Jimin.

Suara ribut anak-anak memecah adegan romansa yang seharusnya terjadi seperti dalam drama, Yoongi memastikan Jimin berdiri dengan benar sebelum menghampiri kerumunan anak yang tengah menjahili Sunghoon.

"YAK! JANGAN JAHAT PADA SUNGHOONIE!" seorang bocah lelaki berlari dari dalam bangunan sekolah, dia datang dengan berani dan mendorong anak-anak yang mengganggu Sunghoon dengan berani. Tak lupa dia berkacak pinggang dengan lucunya.

"Kenapa kau selalu membelanya, Sunoo-ssi Dia itu tidak punya papa!" Teriak salah satu anak.

"Sudah ku bilang aku punya papa!" Sunghoon berteriak, hampir menangis.

Sunoo, anak lelaki berwajah cantik itu membantu Sunghoon berdiri sebelum kembali berkacak pinggang di depan anak-anak pengganggu.

"Sunghoon sudah bilang kalau dia punya papa! Kalian berhenti mengganggunya! Atau mau ku pukul? Huh?!" Bocah kecil itu mengangkat tangannya galak.

"Aigoo.. Sunoo-ya, tidak boleh begitu." Para bocah berusia antara empat sampai lima tahun itu menoleh pada sumber suara.

"Papa!" Sunghoon buru-buru berlari pada Yoongi dan memeluk kakinya.

"Sunghoon-ah, kau baik-baik saja?"

Sunghoon mendongak untuk melihat Yoongi dengan mata berkaca-kaca sebelum Yoongi mengangkatnya kedalam gendongan. Sunghoon memeluk leher papa nya erat.

BTS - One Shoot! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang