2# Sad-lentine (Namjin)

1.1K 45 2
                                    

Namjoon berjalan dengan langkah ringan, menyusuri trotoar dengan senyum sumringah yang sejak tadi menghiasi bibirnya. Hatinya tengah bersemangat, sebab dirinya sedang menuju tempat pertemuannya dengan seseorang yang spesial. Beberapa kali pemuda itu melihat pada paper bag yang dibawanya, memastikan bahwa dia tidak meninggalkan isinya disatu tempat. Namjoon itu agak sedikit ceroboh.

Tiba di sebuah cafe cake tak jauh dari sekolahnya, pemuda berusia delapan belas tahun itu mengedarkan pandangan antusias ke penjuru ruangan, menemukan yang di carinya. Seorang pemuda lain dengan paras cantik, bibir gemuk merona dan mata bulat yang jernih, terlihat tengah fokus dengan buku di tangannya, kulitnya yang putih bersih seperti berkilauan dibawah cahaya mentari sore yang masuk melewati jendela cafe.

"Hai? Lama menunggu?" Tanya Namjoon masih sama antusiasnya, dia mendudukkan diri di hadapan pemuda yang kini terlihat jelas memiliki manik coklat jernih.

Yang disapa tersenyum pada pemuda jangkung yang baru saja datang, senyum manis yang akan selalu di sukai oleh siapapun. "Tidak juga." Sahutnya ramah, buku di tangannya di tutup setelah diberikan tanda.

"Aku senang akhirnya kamu mengajakku bertemu. Bagaimana kabar mu, Seokjin?"

"Baik. Bagaimana dengan mu, kak?"

Namjoon berusaha mengulum senyum yang jika di ekspresikan mungkin akan terlihat sangat aneh. Dia hanya ingin menjaga image di hadapan orang sepesial ini. Namun, hanya dengan mendengar Seokjin bicara selembut itu mampu membuat kewarasan Namjoon terkikis habis.

"Aku juga baik. Bahkan lebih baik saat bertemu dengan mu."

Seokjin terkekeh kecil, sosok yang anggun dari segala sisi. Membuat Namjoon benar-benar memuja nya sampai mau mati.

"Ah, aku hampir lupa. Ini, hadiah untuk mu." Paper bag berwarna merah muda itu di ulurkan kepada si penerima.

"Oh?" Seokjin nampak terkejut tak terkejut. Dia sudah melihat Namjoon membawa paper bag itu sejak awal. Tangannya terulur untuk menerima, seraya melirik sebentar pada yang memberikannya. Namjoon bahkan lebih sumringah dari sebelumnya.

"Terimakasih." Ucap Seokjin. Namun reaksi pemuda cantik itu membuat Namjoon bingung.

"Ada apa? Kamu.. Tidak suka?" Tanya Namjoon khawatir. Meski dia tak yakin apakah Seokjin benar-benar sudah melihat isi paper bag nya.

"A-ah, maaf. Bukan begitu. Aku tentu menyukai hadiah apapun yang diberikan padaku, aku sangat berterima kasih. Maaf kalau sikapku terkesan tak sopan." Seokjin menunduk berkali-kali, membuat Namjoon bergerak untuk mencegahnya melakukan itu lebih lama.

"Hei, sudah. Jangan begitu."

"Maaf, sungguh." Seokjin tak lagi menatap Namjoon.

Tak ingin lagi membahasnya, Namjoon memilih menawarkan Seokjin untuk memesan sesuatu di cafe itu, meski sempat menolak dengan alasan 'sudah kenyang' Namjoon tetap memesankan nya segelas es coklat dengan satu potong cheese cake stroberi kesukaan Seokjin.

Ini memang bukan kali pertama mereka berkencan, sedikit banyak Namjoon menghapal hal-hal yang disukai dan tidak oleh si pujaan hati.







Ini memang bukan kali pertama mereka berkencan, sedikit banyak Namjoon menghapal hal-hal yang disukai dan tidak oleh si pujaan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BTS - One Shoot! [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang