Happy Reading...
Di sebuah mension besar dan mewah, lebih tepatnya di sebuah kamar Mark sedang mematut dirinya di depan cermin.
Mengenakan setelan kemeja abu-abu di padukan dengan rompi dan celana panjang dengan warna yang senada, di tambah sepatu pantofel hitam mengkilap menambah kesan gagah pada diri Mark.
Tok...tok...tok...
Suara ketukan pintu dari luar kamar Mark terdengar. Mark masih sibuk mematut dirinya di depan cermin.
"Masuk" perintah Mark yang sedang sibuk mengaitkan kancing pada pergelangan kemeja nya.
Klek...
"Daddy!!" panggil seorang anak kecil dengan suara melengking nya.
Mark tersenyum lalu membalikkan tubuhnya, ia berjongkok menyambut jagoan kecilnya dengan merentangkan kedua tangannya.
Anak itu berlari dengan kaki kecilnya dan langsung memeluk Mark yang notabene nya adalah ayah dari anak itu. Ia langsung memeluk tubuh besar Mark, dan Mark memeluk tubuh kecil anak semata wayangnya.
"Kau bersemangat sekali Chenle-ya" ucap Mark lalu menggendong anak kecil berusia 5 tahun yang bernama Chenle itu
"I miss you daddy!" pekik Chenle
"Kau merindukan daddy? Maaf semalam daddy tidak bisa menemani mu tidur" ucap Mark lembut pada Chenle
"Nda apa-apa daddy, Lele mengelti" balas Chenle
"Baiklah sekarang pergilah sarapan dengan bibi Yujin, daddy masih ada urusan. Jika sudah selesai daddy menyusul" ucap Mark
"Owkie daddy!" jawab Chenle semangat
"Ayo tuan muda kita sarapan, bibi sudah menyiapkan makanan kesukaan mu" ucap Yujin, pelayan sekaligus baby sitter pribadi Chenle. Yujin mengambil alih Chenle dari gendongan Mark dan pergi meninggalkan kamar Mark
Tak lama Mark ikut keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang kerjanya. Saat berjalan menuju ruang kerja nya yang berada di lantai tiga, seorang pria berpakaian serba hitam, dan juga alat pendengar di telinga sebelah kanannya menghampiri Mark.
"Apa ada pergerakan dari perusahaan itu?" tanya Mark dengan nada datar
"Sampai saat ini belum Tuan Lee, tapi saya mendapat informasi dari mata-mata yang saya kirim ke perusahaan itu" jawab pria tersebut
"Apa katanya?" tanya Mark
"Mereka menyiapkan beberapa bom dengan kapasitas ledakan yang lumayan besar dan mereka berencana meledakkan perusahaan Anda yang ada di Gwang-jo" jelas pria tersebut
"Cih! Pengalihan, rencana klasik. Dia pikir aku mudah di bohongi" ucap Mark
Tanpa terasa mereka berdua sudah sampai di depan pintu ruangan yang menjadi kamar kedua setelah kamarnya yang berada di lantai dua. Mark berhenti di depan pintu ruang tersebut.
"Siapkan tim Serenity untuk menyerang mereka. Lakukan seperti yang sudah di rencanakan" perintah Mark.
"Baik Tuan Lee, saya permisi" pamit pria tersebut
Mark memasuki ruangan tersebut, ruangan yang sama besarnya dengan kamar miliknya. Mark duduk di kursi miliknya, lalu membuka beberapa berkas-berkas dari perusahaan dan juga kontrak kerjasama.
Mark Lee adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan yang bernama Golden Rose Company. Perusahaan yang sudah berdiri selama kurang lebih tujuh tahun, yang di bangun dengan jerih payah Mark hingga sekarang menjadi perusahaan terbesar nomor satu di Korea dan nomor 5 di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia || [MarkHyuck]✔️✔️
Hayran Kurgu[TAMAT] apa yang akan kau lakukan saat orang yang tidak kau kenal datang dengan tiba-tiba dan mengklaim dirimu sebagai miliknya dan membawa mu ke rumah nya, padahal kau sama sekali tidak mengenal orang itu. sedikit pun tidak. kau pasti akan menolak...