Move on!

28 1 2
                                    

"Yang bangun yang" suara lembut berhasil masuk ke telinga Taufik yang masih tertidur pulas, "suamii yuhuuuu" Taufik semakin terusik dengan suara yang terus-terusan memborbardir telinganya.
"Nyed bangun nyed, woi kebo, kijang ,buaya, banteng pede'i"

Mellani menghembuskan nafasnya kesal, "udah gabisa diselamatka-ehh", pinggangnya ditarik hingga menibani tubuh sang suami, dipeluknya dengan sangat erat tanpa siempunya tangan membuka mata.

"Kak, bangun udah jam lima" ucap Mellani yang masih berusaha melepaskan diri

"lima menit lagi"

"dasar kebo" Mellani memutar bola matanya malas dan akhirnya menyerah untuk memberontak, memilih diam dan memikirkan beberapa hal yang masih mengganjal

"mau punya anak berapa?" tanya Taufik tiba-tiba , membuat Mellani yang mendengarnya melotot dibuatnya, tak tertinggal jantungnya yang berpacu dalam mellani,

"a-apasih tiba-tiba!"

Taufik sedikit terkekeh saat melirik wajah Mellani yang sudah seperti kepiting rebus,
"menentukan kita bakal bangun atau engga"

"DASAR MESUM!"

"Jatah semalem Mel.." goda Taufik lagi, entah sejak kapan ia menyukai reaksi Mellani saat ia goda.

Mellani bagkit dan menjauhkan diri dari Taufik,"GAK! AYO SIAP-SIAP, TERUS KE RUMAH OM KAMU JEMPUT IBU"

"minimal mandi barenglahh"

"IN YOUR DREAM", Ucapnya sebelum keluar kamar meninggalkan Taufik yang masih tertawa dan dering ponselnya.

Mellani pergi ke dapur untuk membantu ibunya masak, ia yang memotong buncis tak berhenti mengomel dengan sikap Taufik yang dirasa out of the box setelah menikah, "kemana perginya Taufik si kulkas?? Gua ceritain ke herlena juga gabakal percaya kalo si kampred mesum banget. Ish, kok ternyata mesum ya?"

"siapa yang mesum? Taufik?" tanya Sari yang tiba-tiba muncul padahal tadi ijin ke kamar mandi untuk buang air besar.

"astagfirullah, kaget buk"

"jadi gimana setelah menikah?" tanya Sari dengan nada menggoda,

"apanya?"

Sari mengambil cabe dan memotongnya sembari berkata ,"Menikahlah untuk bahagia Mel, jalani berdua, mulai hari ini kamu sebagai seorang istri harus lebih dewasa lagi, kurangi main-main, nurut apa kata suami selagi itu benar"

"Kayanya aku sama kak Taufik nikah untuk gelud selamanya deh"

"hus, ucapan adalah doa"

"maksudnya aku sama dia jatohnya seperti kakak adek , bu. Dan bukan gelud yang bener-bener gelud" jelas Mellani

"kenapa ga romantis-romantisan?"

"mana ada dia romantis, ternyata jail banget buk"

"ibu jadi percaya jodoh cerminan diri"

"ibu maahh"

"kalo berantem ya salah satu harus minta maaf, komunikasi itu penting, tapi kalo kamu bersama orang yang tiap ada masalah silent treatment yaudah biarin aja dia bergelut dengan pikiranya sendiri, pasti bakal cape sendiri"

"mending gelut dikasur kan ya bu? Hahaha" Saut Taufik yang tiba-tiba muncul

"nah kan! Ibu denger sendiri kan??"

"yaudah sih sama istri sendiri" bela sari untuk menggoda anaknya.

Taufik mendekat ke arah Mellani dan memberikan teleponnya, "Nih,tadi Bellinda telpon, katanya mau ketemu sebentar. Kalo emang mau nanti sebelum jemput ibu kita mampir dulu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARRIED WITH CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang