Simulasi pengantin baru

101 20 22
                                    

Sudah 4 hari berturut-turut Taufik selalu datang tiap malam sepulang kerja, entah untuk menonton film atau main PS di kamar Kos Mellani.

Dan jangan lupakan TV tabung Mellani yang sudah berganti menjadi layar selebar 45 inch.

Mellani hanya menggeleng pasrah saat melihat Taufik asik memainkan game di TV barunya, yahh walaupun Taufik yang membelikannya.

"Ni Kopi" Mellani menyerahkan segelas kopi susu.

"hm"

"Hobi banget kesini "cibir Mellani, meletakkan segelas kopi di atas nakas.

"suka-suka gua, Tv-Tv gua"

Mellani berkacak pinggang, "YAUDA BAWA BALIK TV NYA SANAA"

"ga ah, ngirit listrik" balas Taufik cuek.

Mellani menggigit bibir bawahnya gemas.

"ahh shh.."

Taufik menghentikkan aktivitasnya, begitu pula Mellani yang sedang membuka Leptopnya.

Tanpa menoleh ke arah Mellani yang duduk di belakangnya Taufik bergumam, "Mel, jangan desah"

Mellani melemparkan bantal ke arah Taufik, "bukan gua bego!" umpat Mellani sambil berbisik

"ahh yeahhh..."
"nghh"

Taufik dan Mellani saling beradu pandang, lalu memandang tembok belakang TV.

"fasterr bbyy ahh"
"ahh yeah nikmatt banget"

Taufik langsung mendekati Mellani dan menutup kedua telinga Mellani yang masih membeku.

Telinga mereka sama-sama memanas saat jeritan nikmat yang saling bersautan itu semakin keras.

"Ini kosan macem apa si Mel?" bisik Taufik.

"ya lu aja masih di sini malem-malem!"

Mellani memang tinggal di Kosan yang tak di jaga oleh Pemilik kosnya, bisa di katakan kos bebas tanpa maksimal jam kunjung, hal ini karena bentuk kamar berjejer seperti kontrakan yang langsung menghadap jalan. Tapi kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi.

Wajah Mellani memerah, mendengar suara aneh bersama laki-laki di dalam ruangan yang sama membuatnya tak mampu berpikir jernih, rasanya campur aduk.

Taufik menutup mulutnya dengan telunjuk, mengisyaratkan Mellani tetap diam.

"besok kalo gamau pindah, gua beliin peredam suara" bisik Taufik tepat di telinga Mellani, membuatnya merinding.

Dengan telinga yang masih di tutup Taufik, ia memanfaatkan kedua tangannya untuk menutup wajah.

"tidur di apartement gua aja Mel. Ini mau di tungguin sampe besok kayanya gabakal kelar" ujar Taufik dan di angguki Mellani.

"hu.um, keknya nikmat banget tuh, bisa sampe 10 ronde" gumam Mellani, Taufik yang mendengar itu sontak tertawa.

Setelah itu mereka mengungsi ke apartement Taufik yang mempunyai 2 kamar.

"ini kamar Ibu, karena hampir setahun ibu di rumah sakit jadi kosong" jelas Taufik

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, Mellani hanya mengangguk , tanpa permisi langsung masuk ke dalam kamar tersebut agar bisa cepat-cepat berbaring di kasur yang sangat empuk.

"hus hus" usir Mellani

Taufik tak membalas, ia memilih pergi dan tidur di kamar sebelah.

✨✨✨

MARRIED WITH CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang