Taufik Tsundere (?)

127 19 19
                                    

"Mata kamu merah banget Mel, nih minum" Cantika meletakkan segelas Vanilla latte di meja Mellani yang sibuk dengan komputer dan tumpukan kertas yang menggunung.

Mellani mendongak, "hah? Ah... Makasih.."

"kaya zombie njir" celetuk Raka yang baru saja melewati mejanya

Mellani mengusap matanya, lalu mengaca lewat aplikasi kamera handphone.

Mata merah, kelompak mata bengkak , sungguh menyeramkan. Ini semua ulah Taufik yang melarangnya tidur selama perjalanan.

Taufik yang melirik Mellani menguap berkata,
"awas lu tidur"

Mellani tak menjawab,

"kalo tidur gua buang di jalan tol"tambahnya.

"KENAPA SIH?! GANGGU BANGET!"

"temenin kek, enak aja mau enak-enakan tidur" cibir Taufik

"ya ini kan di temenin, gua di samping lu njir. Lu kata gua setan bisa ga keliatan hah" gemas Mellani

Taufik terdiam

Mellani menguap lagi, ia sungguh merasa kantuk karena dari kemarin tidak tidur.

"Awas lu kalo merem" ucap Taufik lagi

Mellani menggeram, ia menyalakan radio dengan volume tinggi.

"BUDEG ANJIR!" bentak Taufik

"LEBIH BERISIKAN LU!!" balas Mellani tak kalah galak.

Dan mereka pun ribut selama perjalanan, membuat Mellani tak ada kesempatan memejamkan mata.

Mengingat hal itu membuat Mellani menggebrak meja karena kesal, Cantika yang masih berdiri di samping meja kerjanya terlonjak kaget.

"kenapa Mel?" tanya Cantika sambil mengelus dadanya.

"ini udah jam istirahat kan? Aku mau ke rooftop" ujar Mellani

"sendiri?" tanya Cantika dan di angguki Mellani.

Mellani menuju ke lantai tertinggi kantor yaitu lantai 30, sebenarnya ia baru pertama kali kesana, ia juga tak tau apakah boleh berada di sana atau tidak, tapi ia butuh ketenangan, ia ingin setidaknya 10 menit saja merasakan tidur.

Pintu lift terbuka, langkahnya terhenti saat mendapati Taufik duduk di tepi sembari memandang ke langit

Mau tak mau Mellani mendekatinya, dan duduk di sampingnya, sedangkan Taufik menyembunyikan rasa kagetnya saat Mellani muncul tiba-tiba.

"Ngefans banget ya lu sama gua?" Sindir Taufik

"Dulu, sekarang gak" Balas Mellani yang ikut memandang langit.

Mellani tanpa permisi merebahkan kepalanya di paha Taufik

"ngapain lu?!"

"sstt, diem. Ngantuk banget" gumam Mellani dengan mata yang masih terpejam.

Taufik terdiam, memandangi wajah Mellani yang tertidur membuat jantungnya berdegub kencang.

"awas lu sange.." gumam Mellani

"GILA LO!" Taufik membuang muka.

Angin yang tak begitu kencang, langit yang tampak mendung namun tak pekat dalam kegelapan, rasanya sungguh menentramkan hati.

Telepon Mellani yang terletak di sampingnya berdering, Taufik yang hendak membangunkan Wanita yang tertidur pulas di pahanya merasa tak tega

"Panji?" ceplosnya,

MARRIED WITH CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang