Taehyung tak suka makan sendirian. Taehyung tak bisa ditinggal sendirian. Taehyung tak suka makan makanan pedas. Taehyung tak suka minum kopi, dan Taehyung suka sekali dengan buah Strawberry. Taehyung tak suka diabaikan. Taehyung itu sangat sensitif, Taehyung adalah bayi kecil yang tak bisa mengurus dirinya sendiri. Setidaknya itulah yang Min Yoongi pikirkan.
Jujur ia sempat kebingungan, bagaimana mereka harus menjalani kehidupan seperti biasanya, jika begitu banyak kamera menyorot mereka?
Bagaimana dia bisa mengurus Kim Taehyung, sementara keberadaan mereka begitu sangat menjadi target bidikan lensa kamera yang bergerak otomatis mencari mangsa?
Mereka akan menjalani syuting untuk acara BTS In The Soop Musim kedua. Sejujurnya Yoongi tak pernah menyangka, jika musim pertama untuk penayangan acara itu, mereka mendapatkan begitu banyak cinta serta antusiasme yang tinggi dari para Army maupun Non Army. Dirinya bahkan mendapatkan kabar, jika banyak Army baru yang datang setelah siaran itu mengudara.
Tapi yang menjadi masalahnya, bagaimana Yoongi bisa mengurus bayi besarnya, sementara bidikan kamera selalu memburu mereka?
Yoongi tak suka jika harus mempertontonkan hubungan mereka, sebagai pertunjukan masal yang disaksikan secara umum. Tidak, Yoongi tidak suka.
Sejak awal komitmen itu terjalin, mereka sudah sering membahasnya. Bahwasanya mereka tidak akan menutupinya, tapi mereka juga tidak akan menunjukkannya. Biarlah hubungan mereka berjalan secara alami, dan biarlah perasaan itu tercurah dengan begitu sangat banyak tanpa orang lain membuat teori tentangnya.
"Jangan terlalu banyak berfikir, hyung." Taehyung masuk ke kamar Yoongi, dan mendapati hyung kesayangannya sedang duduk termenung, melamun.
Taehyung begitu sangat memahami bagaimama tabiat dari yang tersayangnya ini. Jadi jika sudah begini, saat sudah berada di lokasi nanti, dibandingkan dengan ikut bermain bersama dengan member lain. Yoongi pasti lebih memilih untuk hidup dalam dunianya sendiri.
Yoongi tidak tersenyum, tapi wajahnya juga tidak mengintimidasi. Masih biasa saja. "Apa kamu bisa mengurus dirimu dengan baik, jika aku tidak membantu?" Pertanyaan to the point Yoongi mendapat jawaban kernyitan di dahi oleh Taehyung.
"Aku sangat mandiri loh." Balas yang lebih muda.
"Kamu bahkan tidak bisa mengancingkan lengan kemejamu sendiri." Cibiran Yoongi membuat Taehyung tertawa.
"Tidak, yang itu sebenarnya aku memang sengaja. Aku suka saat hyung merawatku, jadi aku tidak suka mengurus diriku sendiri. Buat apa? Toh hyung juga akan datang untuk membantuku 'kan?"
Yoongi menoleh, lalu terkekeh setelahnya. "Cih... Dasar anak ini."
Yoongi bangun dari posisi duduknya, lalu merapikan isi kopernya. Sejujurnya ia agak bingung harus membawa barang apa saja. Dia tak terlalu banyak membutuhkan sesuatu, tapi siaran butuh konten. Setidaknya dia harus membawa satu koper besar, hingga para Army melihat bahwa dirinya akan benar-benar pindah.
"Dibandingkan dengan pacar, bukankah aku lebih terlihat seperti ibumu?" Tutur Yoongi, sambil memasukkan beberapa potong pakaian santai ke dalam kopernya.
"Tidak, ibuku bahkan tidak merawatku sebanyak ini. Maksudku, dulu ada nenek yang memberikan begitu banyak perhatian. Lalu setelah itu aku menjadi idol, yang mana di sini aku sudah menjadi tanggung jawabmu. Jadi Ibu bahkan tidak sempat memberikannya terlalu banyak."
Benar, Kim Taehyung datang ke Seoul saat usianya masih sangat muda. Si bocah kurus dengan tatapan mata besar yang sangat menjengkelkan. Yoongi bahkan masih ingat, bagaimana dulu Namjoon mengadu padanya soalnya bocah bernama Kim Taehyung, yang terlihat nakal dan pasti tidak akan mau mendengarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silently ; Taegi
FanfictionWhen the mouth silences it too well, then no one will know. Just something happen between Taehyung and Yoongi, with their silence. It's Taegi! Bahasa!