21. Jadi?

573 45 7
                                    

Min Yoongi sedang mandi, ketika ponselnya yang dia simpan di tempat kering yang tak jauh darinya itu mulai bergetar hebat. Sebuah panggilan telefon masuk.

Membasuh busa yang masih menyelimuti tubuhnya, Yoongi lantas mengambil telfon genggammya tersebut. "Halo?"

"Hyung..."

Itu Kim Taehyung.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanyanya dengan suara kikuk.

"Mandi." Balas yang lebih tua apa adanya. "Ada apa?" Dia lalu balik bertanya.

"Ah-- itu, aku--" Taehyung memutus ucapannya, sementara sang kakak masih dengan sabar menunggu lanjutan pernyataannya.

"Aku, aku sudah memikirkannya, Hyung." Lanjutnya lagi.

Terjadi senyap selama beberapa detik, baik Taehyung maupun Yoongi seolah sedang betah mendalami kedalaman hati mereka masing-masing.

"Ponselku tidak tahan air."

"Yah?"

"Ini tidak akan berhasil selama lebih dari 15 menit."

Implisitnya adalah, cepat berikan jawaban dalam waktu kurang dari 15 menit. Tidak, panggilan bahkan sudah berlangsung selama beberapa saat, dan sekarang waktunya sudah menjadi semakin berkurang. Kurang dari 10 menit batas kesabaran Yoongi tersisa.

"Itu, Hyung. Kupikir, kupikir aku setuju dengan usualan yang kamu berikan padaku tadi." Taehyung memutus ucapannya lagi. Dia malu dan gerogi luar biasa Bung!

"Kupikir, ah... Itu bukan ide yang buruk, jadi baiklah ayo kita coba. Itu tidak apa-apa."

Kedua sudut bibir Yoongi tertarik berlainan arah tanpa sadar. Tak lebih dari 30 menit yang lalu, Yoongi dengan sembrono datang ke kamar Taehyung. Menarik pria itu ke dinding, menciumnya, dan mengajukan proposal untuk berpacaran. Agak impulsif memang, tapi Yoongi sungguh tidak tahan melihat pria muda kesayangannya itu, terus menerus dicouplekan dengan orang lain.

Taehyung linglung pada saat itu, tak bisa berpikir, tak bisa memberikan jawaban. Jadi dia meminta waktu pada Yoongi Hyung untuk berjernihkan pikiran. Dia meminta waktu 1 jam. Tapi, dalam waktu kurang dari 10 menit sejak Yoongi masuk ke kamar mandi, pria itu sudah dengan tergesa-gesa datang menelfonnya. Ah, dia pasti sudah sangat gelisah.

"Itu bagus." Komentar Yoongi singkat sekali.

"Ba-baiklah. Karena kamu sudah mengajukan proposal kepadaku, dan aku sudah setuju, jadi mulai sekarang, kamu tidak diijinkan untuk mencampakanku. Atau aku akan sangat marah padamu!" Yoongi bisa membayangkan ekspresi anak anjing macam apa yang Taehyung tunjukkan, kalau saja bocah itu ada di depannya.

Sangat menggemaskan.

"Nn, jika suatu hari nanti kita berpisah, itu sudah pasti bukan aku yang mengajukan gugatan." Yoongi terkekeh pelan, mendengar seruan protes dari bocah tampan yang berada di balik panggilan sana.

"Gugatan apa? Kita, kita tidak menikah. Dan jika kamu tidak mengajukan perpisahan, aku, aku juga tidak akan melakukannya!" Yoongi benar-benar bisa membayangkan wajah bayi yang merajuk itu. Itu pasti sangat lucu.

Yoongi tertawa terbahak-bahak kala itu, menatap pantulan dirinya dari balik kaca buram yang tertutup embun, hati Yoongi serasa lebur, meleleh. Hanya anak ini yang bisa membuat perasaannya campur aduk seperti ini.

"Manusia dan perubahan itu pasti. Kamu sudah bilang padaku, bahwa aku tidak boleh mencampakanmu, dan aku setuju. Lalu kamu? Bagaimana aku harus menjamin itu? Kamu jelas berbeda dariku, aku adalah seorang pria terhormat yang berpikiran tunggal--"

"Aku juga!" Taehyung memotong cepat, tak ingin jika pacar barunya ini akan melontarkan kalimat yang jauh lebih menohok dari ini. Biasanya memang sangat kasar ucapannya.

"Hati manusia siapa yang tahu?" Yoongi mengangkat satu alisnya.

"Tapi aku tahu isi hatiku!" Taehyung menjawb cepat.

"Tapi aku tak tahu isi hatimu, bagaimana aku harus mempercayai itu?"

"Hyung!"

"Apa?"

"Apa ini akan menjadi pertengkaran pertama kita setelah resmi berpacaran?"

Dan pertanyaan polos Taehyung itu tak pelak berhasil membuat tawa Yoongi pecah. Aaah, Yoongi bisa gila jika seperti ini. Kenapa, apapun yang dikatakan oleh Taehyung selalu berhasil menggelitik hati Yoongi?

"Aku tidak suka bertengkar." Tutur Yoongi dengan suara dalam.

"Hyung, tapi, sebenarnya jika ada orang yang gelisah, itu harus menjadi aku lah orangnya. Aku tidak tahu isi hatimu, aku juga tidak tahu perasaanmu."

"Aku menyukaimu."

Taehyung terdiam kali ini.

"Tapi, kamu selalu bersikap dingin padaku. Terkadang, aku bahkan suka berfikir bahwa kamu mungkin telah membenciku. Kamu jelas bersikap hangat dan gembira ketika bersama dengan Hobi Hyung, Jungkookie--"

Taehyung memutus lagi ucapannya yang tercekat. Mungkinkah ini benar-benar akan menimbulkan pertengkaran pertama di hari yang sama setelah mereka menjadi resmi?

"Jujur aku tidak cukup merasa percaya diri. Aku suka Yoongi Hyung, tapi Hyung selalu bersikap dingin padaku. Aku, aku takut--" Lirih sekali di akhir ucapan.

"Karena Hyung ingin bersikap keren saat berada di depanmu." Dan balasan dari Yoongi barusan tak pelak berhasil membuat kepala Taehyung kesemutan.

"Sejak awal kamu selalu berbeda. Hyung menyukaimu. Kamu istimewa, dan Hyung ingin bersikap keren di depanmu. Itu membuat Hyung merasa sangat mampu, ketika Hyung meliahatmu menatap Hyung dengan pandangan penuh rasa kagum."

Senyap.

10 detik.
20 detik

"Taehyung?"

30 detik.

"Taehyung, apa kamu masih di sana?"

40 detik.
45 detik.

Brak Brak brak!

"Cepat buka pintunya, Hyung! Lihatlah, bagaimana cara Ayah akan menghukummu!"

Yoongi hampir saja menjatuhkan ponselnya karena terkejut, bagaimana Taehyung bisa datang dan menggedor pintu kamar mandi dengan sangat tidak sopan.

"Eiy, sebenarnya siapa yang Ayah di sini?" Monolog Yoongi pelan, menutup sambungan telepon, menyimpan benda pipih itu di tempat yang aman, lantas membuka pintu kamar mandi.

Dia masih telanjang saat Taehyung tiba-tiba mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi. Menggiringnya ke bawah shower, lalu menciumnya dengan ganas di bawah pancuran air hangat yang membasahi tubuh keduanya.

"Panggil aku Ayah."

"Nak."

"Aaaah! Hyuuuuuunggg." Lihatlah, Ayah macam apa yang berani merengek di depan putranya?












-Status : Complete-

[BIN]
Minggu, 23 April 2023

Selamat hari raya idul fitri untuk semua yg merayakan. Mohon maaf lahir dan batin yah. 🥰💜

Silently ; TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang