part 9

14.2K 1.2K 16
                                    

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







jeno telah mengantar jaemin pulang semua keluarga nakamoto terlihat panik. winwin duduk di samping anak yang sedang terbaring di kasur

"jeno kenapa ini bisa terjadi?" tanya winwin

jeno masih terdiam. ia menghembuskan nafas panjang lalu menatap winwin "jaemin sedang pergi mengambil makanan dengan mobil ku, saat di perjalanan dia bilang bahwa ada sebuah suara pistol dari arah belakang menyerang ban mobil ku" ucap nya, winwin menutup mulutnya menatap sang suami tak percaya

siapa yang tega menyakiti anak nya "hingga..mobil jatuh ke dalam jurang"

"siapa yang berani menyakiti mu nak" ucap yuta sambil mengelus rambut jaemin

"seharunya kita memanggil dokter"

"tidak perlu, aku seorang dokter untuk kesehatan jaemin akan ku periksa" untung nya ada mark yang membantu melihat kondisi jaemin

jaemin membuka mata nya dengan pelan menatap seisi kamar dengan mata yang kabur. ia menerjap matanya berkali-kali hingga melihat kedua orang tua yang duduk di samping nya menatap dirinya dengan khawatir

"jaemin anak ku" yutaa memeluk anak nya dengan rasa khawatir begitu juga dengan winwin

"ayah.. jangan memeluk ku kuat, tangan ku sakit" yuta dengan cepat melepaskan pelukannya

jaemin menatap jeno yang sedang berdiri di depan kasur bersama dengan mark "terima kasih" ia pun tersenyum ke arah nya

jeno mengangguk paham "kita tinggalkan mereka berdua dulu. ayo" yuta pun keluar menarik tangan winwin sedangkan mark masih terdiam disana

"hei pak tua, mau sampai kapan kau disitu? cih ganggu orang pacaran saja" ucap shotaro dengan julid

"sialan" gumam nya lalu ikut keluar bersama dengan shotaro...

jeno melangkah mendekati jaemin. betapa terkejutnya jaemin melihat jeno yang ikut berbaring di kasur nya. ia tak bisa apa-apa hanya diam melihat jeno yang semakin dekat...

"aku tidak bisa melihat mu seperti ini jaemin" ucap jeno dengan pelan. si pemilik nama na jaemin itu terdiam dan menatap wajah jeno yang jarak nya cukup dekat

"kau tidak perlu khawatir, buktinya sekarang aku baik-baik saja berkat mu" ucap nya

"jaemin, hari pernikahan kita semakin dekat aku tidak mau jika hari bahagia ku, kau sakit" jeno mendekati wajahnya pada jaemin. menatap mata jaemin, hidung dan bibir yang menjadi bagian utamanya

boss lijen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang