[JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA GAES SEBELUM MEMBACA, TOLONG HARGAI JERIH PAYAH PENULIS, ARIGATOU(◍•ᴗ•◍)❤]
Diawali dengan pertemuan kedua insan yang tak pernah berakhir manis ataupun pahit. Yah! Karena mungkin kata yang cocok itu adalah ASAM! kare...
"Ya! Aku mengenali suara ini dimana pun aku berada." Jelas Eloise disertai ekspresi keseriusan.
Benar saja apa yang Eloise katakan tadi, karna saat ini Motor Sport berwarna merah dilengkapi dengan corak api berwarna hitam berhenti tepat dihadapanku, diikuti beberapa motor sport lain dibelakangnya. Tapi tak bisa kulihat siapa pengendaranya, sebab dia memakai helm yang ber-film gelap.
"Cepat naik." titah si pengendara.
Tunggu.. Suara ini..
Dietrich⊙_⊙!.
Tak kusangka si psikopat sialan itu memiliki motor sekeren ini∑(￣□￣;)..
Memang sih seharusnya aku tak perlu sekaget ini, mengingat Eloise pernah menjelaskan padaku bahwa Dietrich dan mayoritas kawannya itu begitu populer, karna mereka begitu sangat menawan dan ahh~ ehkemehkem Tajir(っ'▽')っ. Tetapi! Sungguh sangat disayangkan kelakuan mereka tidak berakal dan begitu jauh dari kerasionalan, sungguh ketampanan yang disia-siakan(●_●). .
.
*kembali kerealita.
Ouhh ya tuhan.. Walau aku pernah melihat motor seperti ini dari kejauhan, tetap saja jiwaku tak kuasa, sebab ini tidak seperti motor-motor biasa, karna motor yang dihadapanku saat ini harganya sampai puluhan ribu Euro!. Bahkan yang Dietrich kenakan itu, jelas tipe yang sama yang kulihat selalu hilir mudik distasium tv dan jika kuingat harganya mencapai ratusan ribu sampai dengan jutaan Euro!.. Dapat kupastikan untuk motor seperti ini, pasti biaya perawatan hariannya saja sudah mencapai ribuan Euro deh.. Huh.. Jika dibandingkan dengan uang saku bulananku yang hanya beberapa ribu Euro, sungguh tak ada bandingannya.(╥﹏╥).
Dan dengan hebatnya si tengil ini malah menyuruhku untuk naikΣ( ° △ °|||)?! Sialan! Untuk memegang bodi motor ini saja aku sudah gemetar rasanya jiwaku hampir terlepas╥﹏╥.. Entah bagaimana kabar lanjutanku, jika aku menaikinya?!.
"Cepat !" teriak Dietrich yang sukses menyadarkanku.
"Ti-tidak. Aku tidak mau naik! Pokonya tidak! Tidak.. Tidak.." tolakku sambil mengeleng kepala.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|Ashley Illustration |
Arrrgghhhhh!!!.. Sial.. Rasanya ingin sekali aku berteriak 'AKU AKAN NAIK! PASTI NAIK! TAK MUNGKIN AKU SAMPAI HATI MELEWATKAN KESEMPATAN INI!', tapi kukubur dalam-dalam keinginanku itu(Sial.. Rasa takutku mengalahkan keinginanku(︶︹︺)).
