Happy Reading (◍•ᴗ•◍)❤
.
.
.
[Sesampainya, diruang rawat Bougenville no 0005 A.]
"Ganti pakaianmu dengan ini." suruh Axton sambil melempar sepasang piyama dan sebuah handuk kepadaku.
"Ini.. Bukankah ini pakaian rumah sakit..? Apa tidak apa-apa jika aku memakainya?" tanyaku bingung, apalagi saat aku mengingat statusku yang bukan pasien melainkan hanya tamu pasien(●__●).
"Sudah ganti saja.." tegas Axton.
"Emm.. Maaf.. Bukan aku tak mau memakainya, Axton.. Tapi, bagaimana pun juga itu kan pakaian wajib pasien milikmu." Tolakku.
"Tak bisakah kau tidak terus membantahku, hah?!" Kecam Axton.
"Lagipula.. Aku sendiri tidak masalah jika pakaianku kau pakai. Toh ini lebih baik, daripada kau terus-terusan memakai pakaianmu yang sudah tak karuan itu.." lanjut Axton.
Astagaa dia semakin implusif∑( ̄□ ̄;).
"Kau nya sih memang tidak masalah, tapi mereka yang tidak mengerti akan salah paham." protesku dengan nada rendah.
"Sudah! Cepat ganti saja pakaianmu!" kecam Axton dengan aura mengintimidasi.
Melihat nyawaku yang hampir terancam, akhirnya aku menuruti saja keinginan Axton dan segera bergegas masuk kekamar mandi.
Selesai mandi, aku langsung memakai baju yang dipinjamkan oleh Axton kepadaku sebelumnya.
Ahh.. Tak kuduga bajunya besar sekali, tanganku sampai tenggelam saking panjang bajunya. Sungguh tidak nyaman sekali(ノ゚Д゚).
Jadi agar aku lebih leluasa memakai pakaian ini, kugulung saja lengan bajunya sampai ke sikuku. Dan karna celananya juga panjang sekali, jadi kugulung juga celananya sampai keperut -_-||.
..
Setelah selesai berpakaian, aku keluar segera keluar dari kamar mandi.
Diluar aku mendapati Axton juga sudah mengganti pakaiannya●_●.Entah bagaimana dia memakai pakaiannya dengan keadaan tangannya disedang gips begitu. Ukh, Dia memang sosok yang tangguh, yang benar-benar kuidamankan selama ini(。♥‿♥。)."Axton.. Aku sudah menuruti keinginanmu, kau puas sekarang?" kataku menginstrupsi.
"Makan siangmu sudah kusiapkan disana, sebaiknya kau segera memakannya." jawab Axton yang tengah berada diatas ranjang pasien miliknya, sambil mengutak-ngatik ponselnya.
Tch! Sok sekali dia mengabaikan ucapanku sebelumnya( ̄へ ̄), tapi makasih deh.. Kau sungguh pengertian, tau saja kau kalau cacing diperutku sedang party saat ini hhe(* ̄︶ ̄*).
"Emm.. Kau sendiri sudah makan? Kalau belum, mau bareng denganku?" tanyaku sembari mulai melahap makan siangku.
"Sudah. Aku sudah makan tadi, saat kau mandi." jawabnya tanpa memandang kearahku.
Hemm.. Cukup masuk akal.. Karna, aku mandi mungkin menghabiskan sekiranya ±30 menit penuh, dan waktu itu pas sekali untuk dia makan siang dan berganti pakaian= ̄ω ̄=.
"Obat? Vitaminnya? Sudah kau minum?" tanyaku lagi sambil terus memakan makananku.
"Tch. Sudah! Kau makan saja makananmu! Jangan banyak mulut!" desis Axton dingin. Mendengar perkataannya, aku hanya bisa meringkuk ketakutan〒_〒.
Ahh.. Dia sedang tak bisa diajak bercandaT_T. Sudahlah.. Lebih baik aku makan dalam keheningan saja deh, aku takkan mengganggunya lagi.. Mungkin saja kan dia sedang puber saat ini makanya emosinya sejak tadi jadi tak terkontrol begitu¯\_(ツ)_/¯.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting you Was Fate✓
عاطفية[JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA GAES SEBELUM MEMBACA, TOLONG HARGAI JERIH PAYAH PENULIS, ARIGATOU(◍•ᴗ•◍)❤] Diawali dengan pertemuan kedua insan yang tak pernah berakhir manis ataupun pahit. Yah! Karena mungkin kata yang cocok itu adalah ASAM! kare...