Chapter 14

38 11 0
                                    

Happy Reading(◍•ᴗ•◍)❤

.

.

.

"DI-DIETRICH! " teriakku sambil berlari menghampiri tubuh Dietrich yang sudah terkulai lemah, bersimbah darah dijalan trotoar dan segera memangku kepalanya didalam pangkuanku.

"Di-Ditto.. Da-darah..." Kagetku setelah melihat tubuh Dietrich yang ternyata sudah mengeluarkan banyak sekali darah.

Melihat keadaan Dietrich yang sudah terlihat sangat menghawatirkan, aku langsung histeris dengan air mata yang sudah siap untuk membanjiri kelopak mataku.

"Ma-maafkan aku! Maafkan aku! Jika saja aku tidak seceroboh ini, mungkin ini semua tidak akan terjadi.. Maafkan aku!.." histerisku.

"Ak-aku pasti akan melakukan sesuatu! Ka-kau pasti akan baik-baik saja! Ka-kau-"

Melihatku yang sedang menangis, Dietrich langsung menatapku kearahku, disertai dengan senyuman dinginya.

Melihatku yang sedang menangis, Dietrich langsung menatapku kearahku, disertai dengan senyuman dinginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Ashley Illustration|

"Ja-jangan menangis.. Ak-aku tidak ap-apa-apa.." lirih Dietrich lemah sembari menyeka air mataku.

"Jangan berbohong!Di-ditto, ka-kau tenang saja, ak-aku pasti akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkanmu!" jawabku dengan air mata yang terus menerus mengalir deras dipelupuk mataku.

'Ahh.. Mataku mulai terasa sangat berat.' batin Dietrich berbicara.

"Bertahanlah, Ditto! Kau tunggulah disini sebentar, aku akan pergi mencari-"

"Ti-tidak apa-apa.. Ak-aku hanya merasa se-sedikit lelah, ha-hanya sedikit. Ka-kalau seperti ini, bo-bolehkah ka-kau mengenggam ta-tanganku?" sela Dietrich dengan tatapan penuh arti.

"Aku akan terus mengenggam tanganmu, sebanyak yang kau mau! jadi kumohon bertahanlah sampai aku mendapatkan pertolongan!" jawabku spontan sambil langsung mengenggam erat tangan Dietrich.

"Sa-sampai sa-saat itu.. Ma-mau kah kamu te-tetap berada disisiku?" tanya Dietrich yang mulai melemah

"Apa yang kau katakan, Ditto? Tentu saja aku takkan kemana-kemana! Aku akan terus bersama denganmu! Jadi kumohon bertahanlah! Aku pasti akan melakukan sesuatu untuk menyelamatkanmu. Aku berjanji!" jawabku sambil terus menggenggam erat pergelangan tangan Dietrich, sambil terus menangis.

"Te-terima kasih.. Ak-akku pe-per..cay..a pa..da..mu.. As-Ashley." jawab Dietrich lemah sebelum akhirnya dia kehilangan kesadaranya.

" jawab Dietrich lemah sebelum akhirnya dia kehilangan kesadaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meeting you Was Fate✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang