Happy reading(◍•ᴗ•◍)❤
.
.
.
Saat ini aku dan Aaron sedang berada dalam perjalanan menuju tempat tujuan kami yaitu, Emporio Armani Cafe. Atau bisa dibilang cafe lucknat itu, yaa intinya semoga saja tidak ada yang mengingat wajah gadis cantik yang beberapa waktu lalu sempat sedikit membuat kegaduhan disana(╥╯﹏╰╥)ง.
Ahh.. Sudahlah kita pikirkan hal-hal merepotkannya itu nanti.
Ohh yaa.. Perlu kuingatkan, saat ini aku berikut dengan Aaron masih berada ditengah perjalanan menuju Cafe.. Dan sialnya.. Cafe itu dengan Festhon Academy kan jaraknya cukup jauh, jadi aku dan Aaron harus menaiki taksi untuk sampai kesana. Tch, hanya dengan membayangkan biaya argo taksi yang sedang kunaiki saat ini, yang dapat dipastikan kalau biayanya akan membengkak, aku sudah merasa sangat hancur.. Hiks.. Hiks..
Sekali lagi maafkan aku tabungan hari tua〒_〒.
"Kak..?" panggil Aaron mengintrupsi.
"Eh-Ehh.. Iya Ace? Ada apa?" jawabku setenang mungkin.
Huh.. Seberat apapun beban yang kupikirkan saat ini, aku harus tetap menjadi sosok kakak yang ideal untuk Aaron(๑¯ω¯๑).
"Tidak Ada.. Hanya saja sejak tadi aku melihat kakak sedang melamun, ada apa?" tanya Aaron.
Astagaa.. Adik kecilku yang manis telah kembali(/ω\).
"Aku tidak apa-apa, sungguh." jawabku dengan cenggiran khasku sambil mengelus puncak kepala Aaron.
"Tch! Berhenti memperlakukan aku seperti anak kecil!" Protes Aaron sambil menghempaskan tanganku dari kepalanya.
Ahh dia kembali lagi kehabitatnya●︿●. Tch kemana perginya adikku yang manis itu sekarang?!〒_〒
"Permisi.. kita sudah sampai ditempat tujuan." kata pak supir menginstrupsi kami.
"Baik pak.. Berapa biaya argonya?" tanyaku pada pak supir sambil turun dari taksi dan mengambil dompet dari dalam tasku.
"Totalnya 96 euro, nona." jawab pak supir.
Astaga.. Aku memang sudah menduganya sih.. Tapi tak kusangka akan semahal ini.. Hiks.. Hiks.. Untung saja aku sudah mendapat suntikkan dana dari teman-temanku sebelumnyaπ_π. Sekali lagi terima kasih kepada kalian sang penyelamat(╥╯﹏╰╥)ง.
"Ini pak uangnya-" kataku sambil mengambil uang untuk membayar taksi. Namun, tepat sebelum aku mengeluarkan uang dari dalam dompet, Aaron segera menghentikanku.
"Tidak kak. Biar aku saja yang bayar.. Pak ini uangnya.." sela Aaron sambil menyerahkan uang kepada pak supir.
Ahh.. Syukurlah jika dia tau diri dan membayarnya, karna bagaimana pun juga walai aku ini kakak kandungnya,akukan tetap seorang ledies. Jadi sebagai seorang gentleman Aaron harus membayarnya, kekeke(*´∇`*).
Setelah menerima bayarannya, pak supir langsung melesatkan kembali laju mobilnya dan meninggalkan kami. Setelah perginya taksi yang mengantar kami tadi, aku dan Aaron segera berjalan memasuki cafe.
'Ahh.. Akhirnya aku sampai disini lagi.. Semoga saja tak ada yang terjadi kali ini.. Dan semoga saja si rubah betina tidak datang/(ò.ó).' batinku bertekad.
"Kenapa kau terlihat gugup?! Ada masalah?" tanya Aaron menyelidik. Mendengarnya aku langsung meneguk ludah dengan kasar.
"Jangan bilang.. Kau pernah kesini sebelumnya, dan sempat membuat kekacauan disini ya?" lanjut Aaron sambil menatap sengit kearahku. Mendengar perkataan Aaron, seketika tubuhku langsung menegang dibuatnya dan tak lupa aku segera membuang wajahku agar dapat menghindari tatapan Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting you Was Fate✓
Romance[JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA GAES SEBELUM MEMBACA, TOLONG HARGAI JERIH PAYAH PENULIS, ARIGATOU(◍•ᴗ•◍)❤] Diawali dengan pertemuan kedua insan yang tak pernah berakhir manis ataupun pahit. Yah! Karena mungkin kata yang cocok itu adalah ASAM! kare...