Chapter 19

26 11 0
                                    

Happy Reading (◍•ᴗ•◍)❤

.

.

.

[Keesokan harinya, pukul 10:00 am]
^Minggu, 27 september tahun 20xx^

"Ahh.. Aku sedikit terlalu siang menjenguknya." keluh Seorang gadis yang hendak memasuki kawasan Rumah Sakit, tempat dimana sahabatnya tengah dirawat.

"Aku jadi terlambat bangun.. Karna aku terbayang banyak sekali hal-hal mengasikan semalam, kekeke." ucap Eloise sembari senyum-senyum sendiri, yang sukses membuat orang-orang yang melihatnya saat itu memandang aneh kepadanya.

*Sesampainya diruang Orchid no 0215...

"Hai.. Shaa.. Aem koming-"

"Ehh? Kenapa kau sudah beres-beres begini? Sudah boleh pulang emang?"

"Bahasa inggris menang remed aja belagu.." jawabku ketus.

"Dan iya.. Aku memang mau pulang, kau sendiri tau kan hari ini bertepatan dengan kedua orang tuaku yang akan pulang dari luar kota.. " lanjutku sembari mengemaskan barang-barangku.

"Skuylah kita BEWAN!" Tantang Eloise sembari menghampiriku.

"Tapi memang tuan Axton sudah mengizikanmu untuk pulang?" lanjutnya.

"Lain waktu sobat.. Mending sekarang kau bantu aku membereskan ini.. Sebelum Axton dkk kemari lagi.." kataku. Mendengar perkataanku, Eloise langsung membantuku, walau ekspresinya kini sulit diartikan⊙_⊙.

"Sudah kok.. Walau ada sedikit perbedaan pendapat sih.." lanjutku.

"Memang tuan Axton belum kemari lagi sejak kemarin malam?" tanya Eloise.

"Belum, katanya sih dokter tak memperbolehkannya.. Tapi tadi Berend, yang kalau tak kusalah ingat kekasih Mira itu, sudah kemari dan memintaku agar ketempat Axton terlebih dajulu, tepat sebelum aku pulang nanti." jelasku.

"Begitu.. Tapi sebelum itu perbedaan pendapat apa yang kau maksud?" tanya Eloise.

"Wah? Berend? Cakep tidak ?" lanjut Eloise.

"O-ohh.. Itu.. Ya.. Kemarin aku dan Axton sempat berseteru kecil, ya kau taulah si kepala polong itu tak akan semudah itu memperbolehkanku untuk pulang." jelasku.

'tak kusangka.. Gadis slebor ini begitu tangguh●_●.' batin Eloise depresod.

"Be-begitu.. " gumam Eloise.

"Hey! Kau tidak menjawab pertanyaanku, tentang kekasih Mira loh." Lanjut Eloise kesal berdecak pinggang.

"Ohh.. Di-dia.. Maksudku Berend itu, cukup tampan, tinggi.. Emm.. Apa lagi ya? Oh ya, dia juga terlihat cukup bertanggung jawab." jelasku.

"Sungguh?! Tak kukira Mira punya selera.!" pekik Eloise kaget.

"Yaa.. Aku juga tidak menyangka, kalau Mira si pakgel itu bisa mendapat pria sebijak Berend. Karna apa kau tau? Bahkan Axton pun lebih mempercayai Berend dari pada Rikkard si Cassanova amatiran itu." jelasku dengan pandangan jijik.

"Jika kau membicarakan tuan Rikkard.. Btw Asha.. Kau tau kemarin ak-"

"Yaa.. Aku tau, kau pasti sudah menghabiskan banyak waktu dengan si cassanova amatiran itu, dan kemudian kau juga pasti diantar pulang olehnya, kan?" selaku. Dan Eloise hanya mangut-mangut seperti orang bodoh.

"Tch! Kenapa kau sudah bisa memperkirakannya sedetail itu sih?!" cibir Eloise.

Astagaa Eloise-ku sayang.. Kisahmu itu adalah atas kehendakku, ya jelas saja aku sudah bisa memperkirakannya sedetail ini, kekeke(*'∇`*).

Meeting you Was Fate✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang