Part 15. Keadilan

1 0 0
                                    

Part 15.

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Theo menyisakkan tanda merah di sana.

"Kamu benar-benar ya. Maksud kamu apa berantem kayak gini? Bikin malu tahu nggak? Mau ditaruh dimana muka mama? Orang-orang bakal bilang mama nggak becus didik kamu."

"Kamu kenapa sih? kenapa ngelakuin itu? Jawab Theo!!! Jangan diam aja!"

Theo hanya merunduk sambil memegangi pipinya yang kesakitan.

"Kenapa Theo? Kamu selama mama izinin pacaran sama cewek itu kamu semakin menjadi-jadi. Dia udah buat kamu ngebangkang terus."

Theo mengangkat kepalanya, "nggak ada hubungannya sama Yura ma," katanya tak terima disangkutpautkan dengan Yura.

"Lihat! Kamu bahkan berani ngejawab mama demi cewek itu."

"Kamu benar-benar ya Yo. Bikin malu mama. Putusin cewek itu!"

Mata Theo refleks melebar, "ma, bukan Yura. Dia nggak buat Theo kayak gini."

"Terus kenapa? Dawin yang udah ngajak kamu main film Yo dan sekarang ini balasan kamu."

"Theo nggak akan pernah ngelakuiun ini semua kalau om Dawin nggak nyakitin seseorang."

"Maksud kamu?"

"Dia udah ngelecehin gadis dibawah umur ma."

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Theo, "jaga omongan kamu."

"Itu faktanya ma."

"Seharusnya kamu diam aja Yo! Kamu buat keributan besar untuk anak nggak berharga itu. Kamu tahu, nggak ada gunanya semua yang kamu lakuin, kamu ngelapor apapun ke kepolisian mereka akan tutup kuping."

"Maka dari itu, Theo butuh bantuan mama. Theo yakin, mama bisa buat om Dawin dihukum atas kejahatannya. Mama bisa."

"Nggak Theo. Kamu mau hubungan mama sama Dawin rusak? Dia keluarga kita Yo."

"Kalau gitu, mama akan ngelihat gimana kehancuran Theo."

Mata sang ibu melebar, "Theoo."

"Cuman mama yang bisa nolongin Theo. Theo akan berhenti dihujat kalau kebenarannya terungkap."

Sang ibu menghela nafas kasar, "kamu punya bukti?"

Theo mengangguk cepat lalu menunjukkan rekaman yang ia punya.

---

Yura berjalan, hari ini, orang-orang kembali ribut menggosipinya, kabar yang beredar dan sampai ke telinga Yura itu katanya Theo berubah jadi nakal kayak gini karena Yura.

"Ihh, gue tuh geram banget ngelihat netizen yang sok tahu banget. Mereka juga nggak logis banget, tiba-tiba langsung nuduh Theo nakal karena Yura. Yura bahkan tidak begitj tahu kenapa cowok itu tiba-tiba ngamuk," omel Rada.

Berbicara soal Theo, cowok itu tak mengangkat telepon dan membalas SMS Yura sama sekali, Yura sangat penasaran alasan sebenarnya dibalik Theo yang mukul om Dawin karena Yura sanga tahu bahwa Theo bukan tipe orang yang suka mukul tanpa alasan jelas. Yura sangat yakin berita yang beredar hanyalah hoax.

Yura hanya sekilas mendengar pertikaian kemarin, bahkan sebelum Yura bertanya lebih, Theo sudah buru-buru pulang.

Yura yang ingin ke ruang drama, jadi berheti, terdiam di tempat menatap dua orang di bawah pohon ketapang. Ia panas dingin, jantungnya terasa ingin mencelos melihat Dania dengan telaten membaluri obat di wajah Theo.

Kenapa juga takdir membuat Yura melihat semua ini?

Yura tersadar akan kehadiran Bintang, Bintang menatap ke arah yang sama dengan Yura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yura dan BintangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang