Gairah SMA

Rehan part 1

Tyo saat ingin berangkat sekolah hati dan pikiran masih tidak tenang karena kejadian semalam waktu di rumahnya apakah Rehan akan marahnya padanya atau justru lebih dekat lagi sebagai temannya . Waktu mau keluar rumah ada Didik yang sudah datang mengajak berangkat bareng .

"Tumben dik kesini , anak anak mana cuma kamu saja " kata Tyo waktu menutup pintu .

"Yah tadi berangkat bareng cuma aku pengen aja datang kemari pasti lu belum berangkat " kata Didik biasa dia suka buat alasan . Sebenarnya sekolahanku dengan rumahku gak jauh jalan kaki saja sudah sampai tapi karena ada tumpangan gratis napa harus nolak selagi bisa , sampai di sekolah anak anak belum berangkat yang biasa bareng Didik sepertinya dia mulai lagi bohong .

"Ngapa harus bohong sih Dik sama aku kaya sama siapa saja " kata Tyo sambil senyum melihat Didik .

"Maaf Yo tapi bolehkan aku selalu jemput kamu seandainya berangkat kepagian " tanya Didik dengan berharap lebih agar bisa selalu jemput Tyo

"Boleh saja tapi jangan keseringan minimal seminggu 3x lah , kasian kamu juga jauh jauh berangkat pagi terus jemput aku gitu " kata Tyo saat lagi asyik ngobrol di parkiran motor sama Didik . Terlihat Rehan masuk ke parkiran terus melihat Didik sama Tyo ngobrol sangat dekat saat melewati mereka berdua ngobrol . Rehan senyum kepada keduanya .

"Han , masuk bareng saja bareng kita " kata Didik

Lalu ketiganya berjalan masuk ke dalam sekolahan dengan sejajar sambil ngobrolin masalah kenaikan sekolah yang bentar lagi di laksanakan . Saat Sampai di pintu masuk kelas Tyo dan Didik dengan cekatan Rehan langsung jalan saja ke ruang kelas di sampingku tanpa omong apapun .

"Lah dia kenapa cuma jalan saja tanpa omong " kata Didik bingung dengan tingkah Rehan .

"Sudahlah mungkin dia lagi banyak tugas makanya terburu buru tanpa omong gak usah di tanyain nanti biarkan saja " kata Tyo

Lagi jam pelajaran aku rasanya gak tahan ingin kencing dengan tidak sabaran aku jalan sambil ijin ke Bu guru , Tyo lari terbirit birit namun saat mau masuk Tyo berpapasn sama Rehan awalnya keduanya diam sambil menatap namun Tyo bergegas masuk toilet karena sudah gak tahan setelah lega buang air kencingnya dia keluar tapi Rehan masih di sana dekat pintu masuk toilet .

"Koq kamu masih di sini , bukannya masuk ada gurunya di dalam " tanya Tyo saat lihat Rehan berdiri di pintu .

"Aku mau omong sama kamu bentar " kata Rehan dengan mendorongku masuk ke dalam salah satu kamar toilet .

Ternyata dia mengajak aku ke dalam hanya bilang kalau dia merasa aneh dengan dirinya saat barangnya ke sentuh aku berdiri tegak dan menikmatinya sampai dia gak bisa hilang dalam pikirannya ke inget kejadian semalam . Awalnya Tyo takut Rehan marah soal kejadian semalam ternyata sebaliknya dia ngajak main lagi di rumahnya . Saat lagi ngobrol ada siswa masuk untuk kencing akhirnya kita keluar karena sudah merasa lama omong di dalam . Aku yang mendapat lampu hijau darinya merasa senang orang seberandalan Rehan bisa terjebak kehidupan pelangi , dia merasa keenakan saat aku mainin kontolnya sampai muncrat . Saat keluar toilet dia masuk duluan dan aku melihat dia dari belakangnya dengan senyum karena tidak menyangka bakal terjadi seperti ini . Siswa yang terkenal nakal di sekolahan sebelumnya bisa terhanyut dalam percintaan gay dan sifatnya banding terbalik di sini gak terlalu nakal justru jarang bolos hanya saja suka bolos dengan pelajaran yang dia tidak suka .

Didik melihat dari balik jendela kelas menatap ke arah toilet , dia penasaran dengan apa yang di bicarakan keduanya , dia curiga karena Tyo lama sekali ke toilet hampir setengah jam belum balik . Wajah penuh kesedihan timbul pada Didik dirinya penuh tanda tanya dengan kedekatan Tyo sama Rehan . Lalu setelah Tyo mulai berjalan menuju ke kelas dia sempat melihat Didik di kaca tapi dia seakan tak peduli dengan tatapan Didik yang sangat melekat , ketika sudah masuk kelas ternyata tidak ada gurunya di dalam kelas lagi keluar . Didik mulai rapuh karena melihat kedekatan Tyo dan Rehan dia hanya diam walaupun di tegur temannya seperti tidak merespon . Didik dari awal masuk sekolah tidak peka dengan keinginan Tyo dari dulu sampai sekarang k Tyo mungkin perasaaan ke dia sudah mulai sedikit pudar .