1.

201 19 3
                                    

Lagi lagi, benda pipih itu berbunyi, Menimbulkan decakan kecil dari sang pendengar.

"Asera, ga denger handphone nya dari tadi bunyi? Angkat sana!"

"IYA, KA!"

Pemuda tersebut turun perlahan ke lantai bawah. Mengambil benda pipih bernyala yang sedari tadi berbunyi;tanda ada seseorang yang menghubungi

"Siapa?" Pemuda tersebut menggeleng pelan

"nomer yang sama. Udahlah, Asera mau ganti nomer aja"

Kun cuman bisa menggeleng pelan mendengar penuturan adik semata wayang nya.

"Terserah kamu, tapi Asera.. Emang yakin? Udah 4 kali ganti nomer loh"

Winwin terdiam tanpa berani menjawabnya.

"Tapi-"

"Asera, masalah itu harusnya di hadapi, bukan di hindari. Mungkin ini udah saat nya Asera menghadapi nya setelah lama mengabaikan nya"

Kun mengusak rambut Winwin lembut. Yang di perlakukan demikian cuma bisa merengut sebal

"Jangan di gituin ah, ka! Asera kayak anak anak aja jadinya"

"Kamu mau Segede dan sedewasa apapun juga kalo sama kaka kamu itu masih bayi"

Kun mencubit hidung winwin gemas. Yang di cubit cuman menatap sang kakak datar.

"Udah, gausah gitu amat natap nya. sana mandi, Katanya mau jalan sama Arsyana?"

Winwin melotot, kemudian segara mengecek handphone nya. melihat sudah pukul berapa.

"SHIT, TERLAMBAT."

Winwin lari ke atas,

"ASERA, NGOMONG NYA DI JAGA!"

"MAAF, KA. KECEPLOSAN. BTW KA, DI LUAR FIRST SNOW!"

Kun menatap keadaan luar dari jendela. Adiknya benar, Salju pertama baru saja turun.

"Ga jadi dong jalan sama Arsyana?"

"KATA SIAPA COBA, INI MALAHAN KALO FIRST SNOW LEBIH ASIK"

Kun cuman menggeleng. Masih agak ragu bahwa adiknya tersebut sudah berumur 21 tahun sekarang.

•••

Kun menatap Winwin jengah. Sudah 30 menit Yiyang menunggu, Tapi adiknya tersebut belum juga keluar dari kamarnya.

"Asera! Lama banget, ngapain sih? Dandan apa gimana? Ini Arsyana udah lama nunggu!"

"Bentar ka, sabar dikit-"

'brak'

"Duh kan jatoh!"

Kun Menatap Yiyang yang sedang terkekeh di depan nya

"Kok kamu tahan sih de, pacaran sama dia?" Yiyang ketawa

"Namanya juga cinta, ka." Kun menggeleng sambil tertawa

"Dasar anak muda-"

"Emang muda kita mah, Kaka aja yang udah tua blee- aduh kak canda!"

Winwin meringis. Menahan tangan Kun yang sedang menarik sayang telinganya. Kun hanya menatap datar adiknya tersebut, kemudian melepaskan tarikan tangannya dari sang adik.

"Yaudah sana, hati hati ya"

Winwin dan Yiyang mengangguk. Menggenggam erat tangan satu sama lain. Menelusuri kota Beijing yang sedang di turuni salju pertama.

"Indah banget"

Yiyang bergumam. Yang di balas dengan senyuman manis dari Winwin.

"Indah, kayak kamu" Yiyang tertawa kecil mendengar penuturan Winwin.

"Lah, kok ketawa?" Winwin menatap Yiyang heran.

Kemudian mereka duduk di bangku taman yang sedang di turuni salju. Mengabaikan rasa dingin yang menerpa keduanya.

"Masa aku dibilang indah sama orang yang lebih indah"

Winwin merengut.

"Apaan sih ah, aku kan ganteng" Yiyang memeluk Winwin erat. Menghangatkan badan nya di dalam dekapan sang lelaki.

"Kamu itu indah, sempurna, cantik, ganteng, cool, imut, jadi satu di kamu."

Winwin mendengus. Tangannya mengusap Surai lembut di dalam dekapannya dengan pelan.

"Ngaco aja, ganteng gini juga. Kamu udah kedinginan nih, pulang aja ya? Takut kenapa-napa nanti."

yiyang mengangguk, kemudian berdiri seraya menggenggam tangan Winwin yang tak kalah dingin dengan erat. Memberikan rasa hangat pada keduanya.

•••

"Udah pulang?" Winwin mengangguk pada orang di depannya yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Kaka udah masak makan malam. Kamu tinggal makan aja, kaka udah duluan makan tadi"

"Iya ka, Asera naik dulu"

Winwin melepaskan pakaiannya, Mengganti nya dengan piyama. Kemudian mendudukkan diri di depan meja nya yang menghadap jendela besar di kamarnya. Ia terdiam, matanya memandang langit sore yang sedang menurunkan salju.

"Jakarta..."

Winwin terkekeh kecil. Tanpa sadar meremas dada nya pelan ketika rasa sakit kembali teringat di kepalanya. Dengan cepat, ia mengambil obat yang selalu ia butuhkan ketika ingat tentang kota 'itu'.

To be continued.

An: omg SORRYY THIS STORY WAS ON HOLD FOR 1/2 YEARS IG? sibuk banget, aslian. sebenarnya bisa up, cuman karena efek jadwal padet dan lainnya, takutnya ga ngefeel aja.. so here, i do republish.

Enjoy the story?

Rewrite The Story | YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang