4.

98 14 0
                                    

Yuta duduk menunggu keberangkatan pesawat nya dengan tenang, diikuti dengan wanita yang selama ini selalu berada di sampingnya,

Aurellia Nako Alandra.

"Kita bakalan ada pertemuan istimewa besok malam."

yuta terkekeh, membuat nako memasang wajah penuh tanya

"Kita perasaan udah sering pertemuan besar, jadi apa istimewanya?"

Nako merengut kesal. Orang di sampingnya tidak pernah berubah; selalu membuat mood nya naik turun

"Tau perusahaan besar dari Cina yang lagi hangat di perbincangkan kan?" Yuta mengangguk ragu,

"Malam ini direktur nya di undang jadi special guest"

"Terus?"

"CK dia datang bukan sebagai direktur, tapi sebagai CEO perusahaan baru dia di Indonesia. CEO muda loh dia. Dari lulus SMA udah ngurusin perusahaan keluarga nya katanya" Yuta mengangguk paham

"Orang nya yang mana sih? Namanya siapa?"

Nako tersenyum penuh arti. Akhirnya Yuta excited dengan topik nya, batinnya. Membuat nya segera mengotak atik handphone nya; mencari foto sang CEO muda.

"Nih orangnya. Gatau sih gapernah di bahas detail masalah namanya,tapi orang orang di perusahaan manggil dia direktur Fandra katanya."

Yuta memutar bola matanya malas,

"Mana kelihatan itu."

"CK maka dari itu pertemuan malam ini istimewa! Direktur RV's Crop ini misterius gitu deh. Katanya ganteng loh! Tapi ada yang bilang manis hehe. Tapi dia udah punya pacar. Katanya sih sekertaris pribadi nya. Soalnya mereka deket banget gitu deh" Nako bercerita dengan semangat. Membuat Yuta tertawa

"Kita pacaran juga yuk, biar samaan kayak mereka." Nako memukul tangan Yuta dengan gemas namun keras,

"CK! Kita mah gausah pacaran pacaran lagi buat dikasih liat kalau deket, gimana si!"

•••

Winwin memandang koper nya dengan malas. Membuat sang kaka menarik nafas nya pelan

"Kamu ini udah dewasa. Jangan ngambek ngambek gitu lah, profesional. Lagi pula kamu nanti bakalan di istimewa kan disana."

Winwin membuang muka, tidak mau menatap wajah sang kaka

"Istimewa gimana coba?"

"Jadi special guest, Sebagai CEO baru" Winwin segera duduk, menatap sang kaka tajam yang di balas tatapan penuh tanya dari Kun.

"Kaka mindahin aku di saat yang pas. Malahan perusahaan yang nanti aku pimpin ini udah jadi dan tinggal aku yang pindah ke Jakarta" Kun mengernyitkan dahi nya,

"Terus?"

"Kaka sengaja ya bikin aku balik kesana?" Winwin menundukkan Kepalanya. Membuat Kun mengelus surai lembut sang adik

"Atas dasar apa kamu bilang begitu hmm, lagi pula- nah syana datang" Kun mengalihkan, sedangkan yang namanya di sebut menunduk sopan sambil senyum

"Pesawat kita udah mulai Panggilan boarding nya tuh" Winwin mengangguk lesu, kemudian memeluk Kun erat

"Cup cup cup. Kaka bakalan berkunjung kok nanti. Lagipula kan ada Arsyana. Udah sana kasian dia nunggu" Winwin merengut sebal, membuat Kun dan yiyang tertawa.

"Iya iya,kamu bukan bayi lagi. Udah sana nanti ketinggalan pesawat" Winwin dan yiyang mengangguk, kemudian mereka segera berjalan menuju terminal pesawat. Membuat Kun tersenyum lebar

"Bagaimana pun kamu harus berdamai dengan masa lalu, Asera. Dan kalau ga diginiin, kamu gabisa pernah tau bisa atau ngga."

To be continued.

Enjoy the story?

Rewrite The Story | YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang