6.

87 12 0
                                    

Seakan di sambar petir, Winwin yang tadi nya menebar senyuman nya seketika membeku. Lidah nya bahkan terasa kaku hanya untuk mengucapkan suatu kata.

"Gausah di pandangin begitu, nanti tambah cinta." Yuta berbisik, sekaligus mengedipkan sebelah matanya, membuat Winwin seketika membuang wajahnya.

Keduanya terasa begitu canggung, saling berusaha membuang muka. Ralat, hanya Winwin yang berusaha menghindari kontak mata dengan Yuta.

"Oh iya Fandra, kenalin, Ini CEO Naka company, salah satu perusahaan ternama yang juga internasional meliputi Indonesia dan Jepang." Yuta tersenyum, kemudian mengulurkan tangannya

"Alandra"

"A-althafandra" Yuta mengulas senyum lembut nya, yang di balas senyuman kecil dari Winwin. Kemudian dengan cepat Winwin melepaskan tautan tangan mereka.

"Gimana? Buat CEO baru?" Yuta mengangkat gelas wine nya

"Buat CEO baru"

'kling'

Suara gelas kaca itu menimbulkan suara yang memuaskan. Mereka menyesap wine itu pelan, sesekali berbincang ringan mengenai bisnis perusahaan.

"Oh iya Fandra, kalo ini Aurellia Nako Alandra" Yiyang menjelaskan. Nako mengulurkan tangannya sopan yang di balas lembut oleh Winwin.

"Dia ini, nyonya CEO nya" Nako yang mendengar penuturan Yiyang hanya tertawa pelan, lebih tepatnya malu. Yuta yang melihat ekspresi terkejut Winwin hanya terkekeh geli.

Ia yang salah lihat, atau memang Winwin yang sekarang terlihat tidak nyaman karena pembicaraan ini?

"Apasih astaga syana, aku bukan nyonya CEO. Aku sekertaris pribadi nya doang." Nako membuka suara. Membuat Yiyang tertawa pelan.

"Nyonya CEO berkedok sekertaris nih ceritanya?"

"Ngga astaga syana. Kamu aja tuh yang begitu sama CEO Fandra kan" pipi Yiyang bersemu. Membuat Winwin tertawa pelan.

"Giliran orang yang bercanda aja skak mat kan kamu" Yiyang tertawa mendengar penuturan Winwin, membuat tawa itu menular pada yang lain.

"Gimana nih? Kayaknya kita cocok. Kenapa perusahaan kita ngga kerja sama aja? Keuntungan nya bisa jadi 50% masing-masing. Kalian yang memasarkan di pasar internasional, sedangkan kami yang bisa memasarkan nya di lokal. Oh bahkan Jepang juga. Intinya gede deh keuntungan nya kalo kita kerja sama."

Yuta membuka suara, kemudian kembali meneguk wine nya kembali. Nako yang mendengar itu mengangguk setuju.

"Iya, keuntungan nya pasti besar. Gimana?" Winwin tersenyum kecil, matanya menatap Yiyang penuh arti.

"Ah gampang kok, nanti kita bahas lagi ya" Yiyang menjawab, membuat Winwin lebih tenang.

Tiba tiba Winwin beranjak, membuat Yiyang dan Yuta menatap nya penuh tanya.

"Aku ke toilet dulu ya" Yiyang mengangguk. Kemudian Winwin segera melangkah kan kakinya menuju meja kosong yang berada di pojok ruangan.

Ia menuangkan wine itu pelan, kemudian meminum nya dengan cepat. Berkali kali ia menuangkan wine tersebut dalam diam. Bahkan orang orang yang sudah asyik dengan dunia mereka sendiri tidak menyadari apa yang special guest nya lakukan sekarang ini.

Wine kembali di minum nya, kemudian ia melangkah kan dirinya menuju toilet dengan gontai.

•••

Winwin membasuh wajahnya kasar.

"Jadi perempuan itu... itu istri Galang?" Gumaman kecil keluar dari mulut nya. Bahkan juga terselip rasa...

Rewrite The Story | YuwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang