The Apocalypse

2. Dimulainya Kehidupan Baru

Kenny dan Michelle mencoba mendobrak pintu rumah Anna. ternyata pintunya tidak terkunci dan mereka menghambur ke dalam.

Rumah tempat terbangunnya bahtera rumah tangga Josh dan Anna yang biasanya tertata rapi dan terawat, kini tampak menyedihkan berantakan, Rustic French Country Dining Table Set Yang biasanya digunakan untuk menaruh masakan-masakan lezat kini terbalik dan berserakan. seakan ada segerombolan orang yang memaksa masuk dan memporak-porandakan tempat ini.

"Anna? Josh? apakah kalian disini??" teriak Michelle ke dalam rumah. Sontak Kenny memberinya Isyarat untuk diam.

Teriakannya di balas geraman yang mereka dengar sebelumnya di depan pintu. Yang kedengarannya berasal dari bagian belakang rumah Anna.

"Michelle, tetaplah dibelakangku. Aku akan mengecek asal suara tersebut dan menghentikannya," ujar Kenny kepada Michelle yang sedari tadi menggendong Sarah dengan tas gendongan bayi.

Mereka mengendap-endap ke bagian belakang rumah ke arah suara geraman tersebut. Dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa yang menggeram dari tadi adalah Anna. Yang sedang berusaha meraih sesuatu, atau bahkan seseorang yang terkunci dalam suatu kamar.

Kondisi tubuhnya sangat mengerikan. tubuhnya seperti telah digerogoti belatung dari dalam bagian tubuhnya, wajahnya sudah tidak dapat dikenali lagi karena rongga matanya kini berisi bola mata yang mulai busuk dan sebagian besar mukanya telah menghitam seakan-akan terbakar oleh sesuatu. Bagian kiri perutnya jelas menampakan lubang menganga berisi segerombolan belatung. Hanya rambut pirang menyala nya lah satu-satunya ciri yang menunjukkan bahwa itu adalah Anna.

"Anna..." gumam Michelle gemetar. Ia jatuh terduduk,matanya masih memandang tidak percaya ke arah mutant adiknya. 

tanpa pikir panjang lebar, Kenny mengarahkan pistolnya ke arah Anna yang berjalan gontai menuju mereka dan menarik pelatuknya.

*DOR*

peluru tepat mengenai matanya menembus ke bagian belakang kepalanya.

Anna terjerembab ke belakang dan tidak bergerak lagi, cairan hijau merembes dari luka tembaknya. Jelas telah mati.

"Tidak...ANNA!!" Michelle meletakkan tas gendong Sarah. ia berlari dan berlutut di samping jasad Anna.

"Anna...mengapa kau harus berakhir seperti mereka.." gumam Michelle sambil menangis sesenggukan.

*Ckleck*

Pintu yang tadi di incar mutant Anna terbuka.

Refleks,Kenny mengarahkan pistolnya ke arah sesuatu yang tampak keluar dari pintu kamar itu. tidak terlihat jelas karena penerangan hanya berasal dari sinar rembulan yang menembus jendela dan sebuah lampu dinding yang berkedap-kedip.

"Kenny? Michelle?" tanya sosok tersebut.

"Josh!? kau masih hidup!" Kenny berteriak ke sosok itu.

"Ya ini aku, untunglah kalian menemukanku. Sudah seharian aku bersembunyi di kamar ini," jawab Josh.

"Tapi...Anna..."

"Ya, dia diserang oleh para mutant saat kami sedang di taman 2 hari yang lalu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dan tidak kusangka ia menemukanku di rumah ini--- Tidak..tidak apa apa, aku sudah merelakan ia pergi, Ken," tambahnya ketika melihat ekspresi prihatin di wajah Kenny.

"Jadi,apa rencanamu, Josh?"

"Aku berpikir untuk berpindah tempat, Jacksonville dan seluruh Florida sudah tak aman lagi."

"Yah, aku juga memikirkan hal yang sama, bagaimana menurutmu Michelle? Michelle??"

Michelle masih menangis sesenggukan disamping jasad adiknya yang terbujur kaku. Kenny berjongkok di sampingnya dan berusaha menguatkannya. Ia paham bahwa hubungan antara Michelle dan adiknya sangat amat dekat. Anna bagaikan bagian lain dari diri Michelle yang kini bagian tersebut telah sirna.

"Michelle honey, Anna sudah tenang disana. Ia takkan mau melihatmu bersedih," ujarnya sambil menghapus airmata Michelle dan memeluknya.

Tiba-tiba terdengar suara geraman yang lebih banyak diluar rumah yang kedengarannya makin mendekat. Sontak Kenny berlari ke arah Jendela dan menemukan sebuah pemandangan mengerikan dimana para penduduk kota tersebut--yang kini sudah menjadi mayat hidup-- tampak berjalan gontai ke arah mereka seakan menemukan makanan yang dapat mengisi perut mereka.

"CEPAT! KITA TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU, SEMUANYA MASUK KE DALAM MOBIL!" teriak Kenny mengkomandoi.

***