10. Perjalanan (Part 2)

739 44 3
                                    

"Kenny! kita bertemu di Pearson, oke?" teriak steve sembari berusaha membunuh sesosok mutant di terowongan gelap itu. "Tunggu aku di 'McCranie's Cafe' di Gordon Street, tak sulit mencarinya di peta karena itu kota kecil!"

Kenny masih tampak sangsi karena ia tak merasa ini adalah ide yang bagus, memecah tim menjadi dua bagian.

"Pergilah!" 

Maka kelompok Kenny yang terdiri dari Kenny, Josh, Michelle, Sarah dan Toby, terpaksa berangkat ke Pearson lebih dulu, meninggalkan kelompok Steve, yaitu Steve, Irena, Minerva, Kevin yang masih berkutat di tengah kerumunan para mutant yang mengepung jalur keluar mobil pickup mereka.

~***~

Pearson adalah sebuah kota kecil yang berjarak 107 kilometer dari camp mereka sebelumnya yang terletak di Folkston. Dan masih berjarak 234 kilometer untuk sampai ke tujuan mereka, Macon.

Suasana sekitarnya gersang. Sisa-sisa pepohonan dan padang rumput menandakan bahwa tempat ini pernah diurus. Hamparan ilalang terhampar, dilatari oleh rumah-rumah yang tersusun dengan jarak agak jarang satu sama lain guna menyediakan halaman yang luas bagi para keluarganya. Keadaannya sepi, tak terlihat ada sisa penghuninya. Angin bertiup dengan irama yang cukup aneh ke arah utara. Menyerukan bunyi hembusan yang mendirikan bulu kuduk.

Rongsokan mobil-mobil menjadi besi tua yang tergeletak menyedihkan di tiap jalan. Dari mobil-mobil tersebut sudah jelas bahwa para pengemudinya di serang segerombol mutant atau bahkan berubah menjadi mutant saat sedang menyetir. Semuanya tampak kacau balau.

Satu-satunya gerakan yang dapat terbaca hanya kedatangan kelompok Kenny yang kini sedang berlindung di sebuah cafe di Gordon street. Sebelumnya mereka harus mengendap-endap dan menunggu selama kurang lebih setengah jam karena Josh berkata bahwa ada mutant botak-gemuk di balik pintu masuk. Walaupun akhirnya mereka tahu bahwa itu hanyalah seekor kalkun.

"Hei Sarah! tangkap aku kalau bisa!" Seru Toby.

Kenny sedang beristirahat di sebuah sofa bundar. Ia kelelahan menyetir mobil.

"Tempat yang cukup nyaman untuk bermalam," komentar Kenny selagi ia membuka sebotol brandy yang ia temukan di tempat itu, selagi mengawasi putri kecilnya berkejar-kejaran dengan Toby.

Dalam waktu singkat, cafe itu sudah terasa seperti rumah. Suasana nya cukup tenang, dan sejak mereka sampai, belum satu raungan mutant pun terdengar. Cukup untuk menenangkan pikiran mereka setelah kejadian di terowongan Homerville.

Josh sedang mengecek semua sudut tempat itu untuk memastikan keadaan didalam sudah benar-benar aman; Michelle masih mengumpulkan sisa makanan yang masih bagus di cafe itu untuk keperluan perbekalan mereka.

"Keadaan aman, hanya ada satu ruangan yang terkunci rapat, kelihatannya gudang penyimpanan." Josh memberitahu Kenny sambil memegang setengah bagian croissant.

"Bagus. Michelle? apa saja yang kau temukan?" 

Istri nya telah kembali dan membawa satu keranjang yang sudah penuh dengan kue, roti-roti, dan berpotong-potong cokelat batang.

"Makanan aman, masih banyak sisa persediaan makanan di tempat ini yang tersimpan dengan aman," Michelle memberi tahu mereka.

"Yah, kelihatannya Steve benar, ini tempat terbaik untuk singgah sebentar. Kita punya makanan, generator listrik, persenjataan, tempat aman, dan beberapa botol minuman," Kenny terkekeh sambil meneguk segelas brandy.

"Jangan minum terlalu banyak, Ken. Kita harus tetap dalam kondisi sadar," Josh memperingatinya.

Kenny menghabiskan isi gelasnya, "Tenang saja Josh, aku peminum yang kuat. Kau mau segelas?"

The ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang