13. Unexpected Tragedy

441 30 9
                                    

Apa makna 'hidup' bagimu?

Kebahagiaan? tidak. Itu hanyalah sebagian perasaan positif yang kita rasakan dalam hidup.

Kesedihan? tidak. Itu hanyalah lembayung awan kelam yang kian waktu dapat tersapu oleh derasnya partikel bernama waktu.

Kekayaan? tidak. semuanya hanyalah delusi yang membutakanmu.

Kedamaian? tidak. itulah yang membuatmu lengah akan ancaman dalam spasial ruang dan waktu.

Persepsi dimensional yang kadang kita abaikan, mampu menatapnya dalam-dalam. Akan eksistensi sebuah fakta bahwa hidup bukanlah milik kita seutuhnya.

Hidup bukanlah milik manusia.

Manusia bukanlah pemilik sifat kemanusiaan.

Kemanusiaan bukanlah sifat yang selalu ada dalam diri manusia.

Saat manusia terdesak, insting alaminya yang egois lah yang akan menghantarkannya pada hal-hal fana.

Kebahagiaan, keamanan, ketentraman. yang tak lain hanyalah dongeng kecil yang dapat terenggut.

Oleh waktu, yang mampu melahap habis segalanya.

Yang merupakan predator utama dalam dimensi.

Yang melahap habis eksistensi spasial.

~***~

Jalanan itu hanyalah dua baris jalanan yang dikiri kanannya terpapar padang ilalang kosong. Kedua mobil menyingkir ke tepi kanan jalan dengan kondisi beberapa jendela pecah dan beberapa lubang di body mobil. Kenny dan Josh turun dari mobil sambil menenteng senjata masing-masing, berjalan mendekati mobil sedan yang terbalik dan terbakar di sisi jalan tak jauh dibelakang mereka. Sementara kelompok Steve masih berada dalam mobilnya entah apa yang mereka debatkan.

Mobil sedan kuning itu kini berada dalam posisi terbalik dan terbakar. Di dalamnya tampak dua jasad yang hangus terbakar. Tak jauh dari mobil, tiga tampak tergeletak dalam kobaran api.

"Siapa gerangan mereka ini?!" Kenny bertanya gusar selagi melihat ketiga jasad itu dan matanya berpindah ke dua lagi didalam mobil Kia Spectra kuning itu yang ikut terbakar bersama mobil mereka.

"Entahlah, mungkin survivor lain yang kini merampok perbekalan dari survivor lainnya. Yang penting kita semua aman," jawab Josh yang mengamati satu dari tiga tubuh yang terbakar itu yang...

"Hei, Ken! ia masih berger..."

*Dor Dor Dor*
Kenny refleks menembaknya berkali-kali, "oke, sekarang semuanya sudah tewas. Ayo, kita kembali ke mobil."

Para penumpang di mobil Steve masih belum beranjak keluar dari mobil. Pensaran akan apa yang mereka lakukan, Kenny dan Josh berjalan menghampiri mereka.

"Kalian sedang membicarakan apa sih?" tanya Kenny sembari membuka pintu kiri belakang mobil Steve. Ia langsung ternganga.

Kejadian berikutnya diluar ekspektasi baik Kenny maupun Josh. Darah merah segar, serpihan-serpihan tulang tengkorak, potongan-potongan kecil otak manusia terhampar di jok tengah mobil itu. Itu masih bukan apa-apa dibandingkan jasad perempuan yang kepalanya tercabik, menyisakan rahang gigi dan dagunya saja yang masih tersisa dari tempat dimana seharusnya kepalanya berada.

"Minerva..?" Kenny shock melihatnya.

"Ya. Tembakan pertama dari para keparat itu tepat mengenai Minerva dan langsung membunuhnya seketika," Steve menjawab geram, "Bantu aku membereskannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang