Camp itu sudah terasa bagai rumah bagi Kenny, Michelle, Josh, dan juga Sarah. Mereka semua sudah merasa dekat dengan kelompok survivor yang mereka temukan itu. Mereka tampak baik, dan kekompakkan dan kerjasama antar mereka untuk bertahan dalam keadaan seperti ini sungguh menggugah hati Kenny, ia pun mulai merasa percaya terhadap kelompok ini, ia mulai mempercayakan keamanan keluarganya kepada kelompok kecil ini.
Setelah beberapa hari, mereka semua mulai berpikir untuk mulai bergerak menuju Georgia untuk menemukan pusat pengungsian disana. Mereka semua pun setuju, mobil SUV Land Cruiser milik Kenny sudah cukup untuk membawa sebagian dari mereka, sisa nya ikut dalam mobil pickup tua milik Steve, yang juga memuat barang-barang mereka.
Akan tetapi, mereka masih butuh persediaan bahan bakar untuk pick-up itu, yang sudah mogok sejak Steve dan lainnya mulai menempati camp ini.
Pagi itu, masing-masing dari mereka masih di sibukkan rutinitas pagi mereka. Michelle sedang membantu Minerva menyiapkan sarapan pagi, Sarah sedang bermain bersama Toby, yang kelihatannya sangat menyukai kehadiran anak kecil disana. Kevin masih tertidur di kasur tingkat dengan sebelah tangannya yang hilang. Steve, yang ditemani Josh, masih mengecek sudut-sudut camp kalau-kalau ada celah yang bisa dilewati mutant dari luar. Irene sedang mencari sesuatu diluar camp dan tidak menjawab Kenny ketika ditanya tentang apa yang ia cari. Sedangkan Kenny sedari tadi mengawasi Toby yang sedang mengajari Sarah menggambar sesuatu. Belakangan ini, Toby sudah seperti kakak bagi Sarah sendiri. Begitu pula Sarah yang memang jarang bertemu anak kecil lainnya untuk bermain.
"Hei, selamat pagi, sobat!" Sapa Steve pada Kenny.
"Hei, bagaimana keadaan keadaan Kevin?" tanya Kenny. Ia masih mengkhawatirkan Kevin setelah kejadian tiga hari yang lalu, takut kalau-kalau Kevin berubah wujud.
"Dia baik-baik saja, aku juga tidak menemukan adanya tanda-tanda perubahan padanya selama tiga hari ini. Dia masih tertidur di kasur tingkat." Jawabnya yang sedang membantu Minerva menyiapkan sarapan untuk mereka semua.
Kenny lega mendengarnya, mengingat peristiwa tiga hari lalu sangat menyeramkan. Tidak hanya baginya, melainkan seisi camp.
"Baguslah. Steve, menurutmu kapan sebaiknya kita berangkat menuju Georgia?"
"Lebih cepat, akan semakin baik."
"Yah..kita masih butuh bahan bakar untuk mobil satu lagi, aku akan berkeliling sekitar sini untuk mencari mobil-mobil yang ditinggalkan." Saran Kenny.
"Ya, lebih baik kau ajak Josh untuk menemanimu nanti, untuk berjaga-jaga apakah di sekitar sini ada 'sarang mutant'. Kalau tidak salah, ada beberapa kendaraan dan jerigen berisi bensin beberapa meter dari perkebunan Harrison's yang pernah kau kunjungi bersama Kevin."
"Siap."
"Kenny? bisa ke sini sebentar?"
Kenny menoleh, Michelle lah yang memanggilnya, ia tampak baru selesai menyiapkan sarapan bersama Minerva. Tampak khawatir sembari memandang Kenny.
"Ya Michelle?"
Sejenak, Michelle tampak bimbang, dan menatap suami nya dengan ragu. Hingga akhirnya bertanya dengan canggung.
"Aku bertanya-tanya, apakah sebaiknya kita pergi secepatnya ke Georgia? maksudku, hanya kita, kau, aku, Josh, dan Sarah. Kita tidak punya banyak waktu, Ken, kita harus bergerak cepat!" desis Michelle.
"Maksudmu meninggalkan mereka? dengar, Michelle, honey, sekarang kita semua tergabung dalam satu tim untuk sama-sama berjuang dalam keadaan seperti ini, kan? kita harus tetap bersama, semakin banyak jumlah kita dan semakin kompak kita semua, akan semakin aman dan mudah bagi kita untuk bertahan dari serangan mutant yang akan kita hadapi nanti!" Kenny menjelaskan dengan suara pelan dan datar hingga hanya istri nya yang dapat mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Apocalypse
AdventureSerangan virus A-9zN1 yang disebabkan kesalahan di suatu laboratorium kimia terbesar di kota Jacksonville, Florida, menyebabkan kota tersebut terkontaminasi Virus A-9zN1 melalui udara dan menyelimuti kota dengan kabut yang mengandung reaksi kimia be...