3. Survivor Lainnya

1.1K 81 9
                                    

Kenny, Michelle, Josh dan Sarah melanjutkan perjalanan untuk menghindari kerumunan mutant yang haus akan organ segar manusia di kota mereka. Mereka berencana meninggalkan Jacksonville.

Mereka memasuki wilayah Fortland yang siang itu terasa gersang dan terik. Josh yang kepanasan menurunkan suhu AC mobil ke temperatur terendah.

Kenny, yang sedari tadi mengemudikan SUV Land Cruiser itu menatap kosong ke jalanan didepannya, tiba-tiba bertanya kepada Josh dan Michelle.

"Menurut kalian, kemana sebaiknya kita pergi? hampir seluruh wilayah Florida sudah terkontaminasi virus A-9zN1 sialan itu."

"Sebaiknya kita ke suatu tempat yang dingin, apalagi sebentar lagi musim dingin akan segera tiba. Jadi para Mutant itu akan sulit untuk bergerak dan membeku," Saran josh

Kenny menimang-nimang saran dari Josh.

"Masuk akal juga, tapi dimana?"

"Sebaiknya kita mengungsi ke wilayah Georgia, aku dengar masih banyak para survivor dari kota kita mengungsi disana, terutama di kota Macon," Michelle tiba-tiba angkat bicara.

"Kau yakin? kita butuh beberapa hari lagi untuk mencapai daerah itu. dan perbekalan kita tidaklah banyak,darling," sanggah Kenny

"Yah..kita tidak punya pilihan lain, Ken. Seluruh florida telah musnah, cepat atau lambat kita sampai di Georgia bukanlah masalah. yang terpenting adalah keamanan dan keselamatan kita semua.pikirkan Sarah, Ken,"

Sejenak Kenny berpikir tentang putri kecilnya yang sedari tadi sedang tertidur di bangku belakang di sebelah istrinya

"Baiklah, kita menuju Georgia lebih tepatnya di Macon, tetapi kita butuh bensin lebih banyak lagi."

***

"Tunggu,"

Kenny tiba tiba menyetop Land Cruiser yang dikemudikannya itu.

"Ada apa Ken? Georgia masih jauh dari sini" Tanya Josh. mereka memang belum sampai, mereka masih berada di daerah Folkston. Kenny memicingkan mata melihat suatu obyek yang menarik perhatiannya.

"Kalian Lihat itu?"Kenny menunjuk Mercedes Benz polisi yang sudah ditinggalkan pemiliknya di antara 2 pohon oak tua. "Kelihatannya masih banyak bensinnya. kita bisa ambil beberapa liter untuk persediaan tambahan."

Ia memandang bergantian antara Michelle dan Josh. Meminta pendapat mereka.

"Honey Apa kau yakin? terlalu berbahaya diluar sana" Sergah Michelle.

"Tentu saja, bensin kita sudah hampir habis," jawab Kenny sambil mengambil pompa bensin yang ia simpan.

"Josh, awasi keadaan selagi aku menuang bensinnya," pinta nya pada Josh, yang dibalas dengan anggukan pelan Josh.

"Baiklah" ujar Josh sembari mengambil Senapan M14 rakitannya.

Mereka berdua pun turun dari mobil dan mengendap endap mendekati mobil itu.

"Tembak apapun yang bergerak," desis Kenny lewat ujung bibirnya.

Kenny mengamati mobil Mercedes Benz yang separuh sisinya telah terendam oleh tanah berlumpur itu lebih dekat. Terlihat sebuah mayat busuk di kursi pengemudinya, yang telah menghijau dengan sisa cairan otaknya yang terlihat seperti oli.

Sontak, Josh menutup hidungnya dengan kedua tangannya.

"Sungguh Menjijikkan!"

Kenny meraih pompa bensinnya dan menghubungkannya dengan mobil Land Cruiser mereka. Ia melirik Josh dengan puas.

"Lihat kan? semua berjalan lancar, ini semua adalah suatu keberun-"

*BRAKKKKKK*

"KENNY!!!!!"

Sesosok tubuh lelaki tua berbadan tegap, tiba tiba menghambur ke arah Kenny berusaha menggigit lehernya. Josh memandang ngeri ke arah Kenny yang berkutat dengan mutant tersebut yang terlihat amat kuat. Refleks, Josh membidik sosok yang memiting Kenny tersebut dengan senapannya. Namun..

"ARGGHHHH"

Josh tersungkur tepat ketika ia hendak menembak mutant yang menyerang Kenny, senapannya terjatuh dari genggamannya. Pergelangan kakinya disambar oleh Mutant lainnya yang kelihatannya lebih lapar. Ia berusaha menendang nendang ke arah makhluk tersebut, berharap dapat menghentikan mutant itu dari usaha untuk menggigit kakinya.

Sesaat, mutant tersebut hampir saja menggigit kepala Josh dan bisa saja ia mencabik cabik otaknya hingga habis, namun Josh masih mampu menahan bahu makhluk itu tepat didepannya, terlihat tepat di depan matanya wajah menjijikan mutant tersebut. Kulitnya menghijau dan mengeriput, matanya menggantung pada urat syaraf penglihatannya, lidahnya terjulur dan mengeluarkan liur berwarna keabu abuan dan belatung dan pengurai lainnya menggerogoti mata lainnya. baunya bukan main busuknya. tiba tiba....

*PLAKK*

Mutant tersebut tidak bergerak lagi.

Ternyata ada sosok lain yang memukul habis kepala mutant yang mencoba memangsa Josh dan Kenny dengan sebuah martil. Ia bukanlah sosok mutant, melainkan sosok manusia normal.

***




The ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang