SELAMAT MEMBACA💗
NIKMATI CERITA INI, TAPI JANGAN LUPA, BAHAGIAKAN AUTHOR DENGAN VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PART
°°°☁️°°°"Mbak mbak! Mbak yang jualan bunga!"
Awan menoleh ke belakang, saat merasa dirinya dipanggil oleh seseorang. Dengan seranjang buket bunga ia membawa sepedanya menuju tempat dimana orang itu memanggilnya.
Seorang cowok dengan jaket hitam itu tersenyum lebar ke arahnya. "Boleh beli bunganya?" Tanyanya, tampak menyengir kuda.
Awan terdiam sesaat kemudian mengangguk. "Oh, boleh boleh. Mas-nya mau yang mana?" Tanyanya sambil menunjuk buket bunga di keranjang sepedanya.
"Mawar. Keliatan cantik kayak yang jual." Ucap cowok itu, tanpa ada rasa ragu sedikitpun. Deril termangu menatap gadis didepannya. Cantik sekali. Rambut panjang yang digerai, hanya diikat separuh ditengah menggunakan jepitan rambut. mata coklat. Cantik sekali.
Ia terpaku melihat gadis cantik berjualan bunga menggunakan sepeda. Kaos master yoda, jeans hitam panjang, sederhana sekali penampilannya.
Awan tersenyum simpul, tampak canggung mendengar ucapan Deril. "Nih Mas--"
"Deril aja! gue Deril." Deril mengulurkan tangannya pada Awan. Berniat berkenalan.
Dengan rasa canggung Awan ikut menjabat tangan Deril. Awalnya ia tidak berniat melakukan itu. Tapi sebagai penjual yang baik harus bersikap ramah pada pelanggan. Toh cowok itu juga berniat beli.
Awan mengangguk tipis. "Ini bunga nya." Awan menyerahkan se-buket mawar dengan pita merah di sisi kanannya. Cantik sekali.
"Berapa?" Tanya Deril. Ia merogoh dompetnya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas warna merah muda.
"75 ribu, Mas Deril ada uang kecil nggak? Saya nggak punya kembalian soalnya."
"Ambil aja! Itu buat lo."
Awan hendak menolak, namun Deril tetap kekeh tak mau menerima uangnya kembali. "Ini kelebihan banget jumlahnya."
Deril menggeleng. "Buat lo, karna gue suka bunganya. Anggap aja itu sebagai ucapan makasih gue."
"Terimakasih banyak ya Mas. saya permisi dulu." Belum sempat Awan pergi, Deril meraih tangannya. Beberapa detik kejadian itu sempat membuatnya menatap heran.
Disisi lain Awan juga takut kalau Deril ini sebenarnya orang jahat yang berniat melakukan sesuatu padanya. Ya lagian mukanya serem, Deril keliatan seperti cowok dingin dan menakutkan yang bisa makan manusia di depannya.
"Nama lo siapa?" Tanya Deril.
"Awan." Ucap Awan pelan. Keadaan taman yang sudah sepi membuatnya sedikit takut pada cowok di depannya itu.
"Mau makan bareng nggak? Gue pengen ngajak lo makan di restoran deket sini."
"Eee--Aku-"
"Lo nggak usah takut, gue nggak ada niatan macem-macem kok. Gue serius cuman mau ngajak lo makan bareng doang. Kalo lo ngerasa gue bikin lo merasa terancam, lo bisa tonjok gue kapan pun lo mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN
Teen Fiction"𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐥𝐢𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐣𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮." ~AWAN ALULA~ ••••••• Awan yang ter...