16-RAHASIA KITA

588 90 21
                                    

Halo semuanya.. seperti biasa sebelum baca part ini!

Kalian wajib vote, komen untuk meramaikan, dan follow author biar akyu tambah semangat up.

Iya aku tau, kalian pasti marah bgtt bgtt karna udah sebulan lebih aku gk up cerita ini, i'm sorry, bukan aku malas tapi lagi mind stuck. Aku lagi semangat mau up lagi, ttp stay in this story ya ....

Love u

°°°☁️°°°

Taman belakang sekolah, menjadi tempat ternyaman yang selalu Awan kunjungi saat jam istirahat tiba. Kejenuhan berjam-jam karna belajar akan hilang seketika, ketika ia duduk dibangku taman sambil menikmati udara segar dibawah pohon-pohon yang rindang.

Dua sosok cowok dan cewek itu duduk bersebelahan namun masih dengan jarak.

Punggung tegap, serta sorot mata yang tajam bagai elang itu selalu membuat jantung Awan berdetak tiga kali lebih cepat.

"Tugas yang gue suruh kerjain udah selesai belum?" Tanya Atlas.

Awan mengangguk singkat kemudian memberikan sebuah buku catatan pada Atlas. "Udah aku kerjain semuanya."

Atlas menyunggingkan senyumnya. Orang lain mungkin akan kesal jika melihat senyuman itu. Sayangnya orang lain itu adalah Awan. Jadi bukannya kesal, Awan mungkin malah memuji Atlas dalam hatinya.

"Bagus-bagus! Good girl, gini dong jadi orang itu harus bermanfaat, jangan nyusahin orang doang."

Awan hanya menatap wajah Atlas, tidak ada rasa marah mendengar kalimat itu. Karna kali ini tujuannya hanya satu, yaitu bertanya langsung pada Atlas.perihal apa yang ia lihat kemarin malam.

"Atlas? Aku boleh nanya sesuatu nggak?"

"Cepetan, jangan buang-buang waktu gue dengan pertanyaan gak jelas lo." Balas Atlas judes.

"Emm..kemarin malam aku lihat kamu sama cewek peluk-pelukan di taman kota. Apa itu bener kamu?" Kali ini hati Awan berharap kalau Atlas akan menjawab tidak. Tolong untuk kali ini saja.

Beberapa menit kemudian Atlas masih belum menjawab pertanyaannya. Dan Awan menyimpulkan kalau mungkin ia salah orang.

"Ahh mungkin aku salah orang." Ucap Awan sambil tersenyum simpul.

"Yang lo liat itu emang gue." Balas Atlas.

"Terus cewek yang kamu peluk itu siapa?"

"Lo mau tau banget urusan gue ya?"

Awan menggeleng lemah, tangannya terkepal erat diatas paha. "Bukan begitu maksud aku. Aku cuma cemburu aja liatnya."

"Ngapain lo cemburu? Lo bukan siapa-siapa gue, lo gak ada hak buat ngurusin hidup gue."

"Sampai kapan sih Las? Kamu mau buka aja setidaknya sedikit pintu hati kamu buat aku?" Tanya Awan.

Atlas menatapnya tajam, sambil mendekatkan wajahnya sedikit lebih dekat dengan wajah Awan. Awan bahkan bisa merasakan hembusan nafas Atlas menerpa wajahnya.

AWAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang