18-KANTIN SEKOLAH

602 80 18
                                    

HAI SEMUANYA!! AKU BALIK..

KALO MAU DOUBLE UP HARUS RAMEIN DULU Part INI!!

JANGAN BIMBANG JANGAN KHAWATIR MESKI UP SERING TELAT, BUKAN BERARTI AKU GAMAU LANJUTIN CERITA INI YAHH BEB!!

AKU TETEP LANJUT KALO CERITA INI RAME, DAN BANYAK YANG BACA.

KOMEN NEXT...

SELAMAT MEMBACA

°°°☁️°°°

Siang ini, suasana sekolah tampak seperti biasanya. Silir-silir hembusan angin siang bertiup, menanggalkan setiap helai daun yang jatuh dari tangkai pepohonan yang tampak rindang.

Matahari masih sedikit condong ke timur. Tapi panasnya masih bisa menyengat kulit. Bulir keringat itu terus jatuh menetes membasahi kaos olahraga anak-anak kelas 12 yang sedang mengikuti pelajaran olahraga.

Meski harusnya kelas 12 sudah tidak mengikuti pelajaran olahraga lagi, namun karena akan ada praktek maka dari itu pelajaran olahraga tidak dihilangkan sesuai jadwal yang tertera.

Sebagian siswa berkumpul menjadi satu membentuk lingkaran, mereka tengah melakukan diskusi tentang materi yang diberikan oleh guru tadi pagi. Sayangnya sang guru tidak dapat menemani mereka sampai jam pelajaran selesai. karena, ada tugas rapat di kecamatan.

Awan meluruskan kakinya, duduk di samping Ayu di bawah pohon asam jawa. Matanya menyipit kala menatap ke arah segerombolan siswa yang tengah bermain basket di ujung lapangan. Sebulir keringat masih terus menetes di dahinya, ia tampak menghembuskan nafasnya beberapa kali karena kelelahan habis lari lari tadi.

"Gimana semalem? Aman kan?" Tanya Ayu sambil mengipasi mukanya yang tampak sedikit lebih merah, karna ngos ngosan.

"Aman kok Yu." Balas Awan.

"Temani aku beli motor yuk!" Ajak Awan, tampak girang.

Ayu mengangkat kedua alisnya. "Lo mau beli motor?" Tanyanya ikut senang.

Awan mengangguk singkat, sambil mengembangkan senyum. "Iya Yu, uang tabungan aku udah cukup buat beli motor."

"Kemarin-kemarin aku udah searching harga motor yang aku pengen, ternyata cukup kok duitnya." Imbuhnya.

"Oke, lo tinggal call gue aja kalo mau berangkat, nanti gue anterin."

"Siap bu Boss!!" Ucapnya sambil hormat.

"Gue bangga Wan sama lo. Lo nggak pernah ngeluh ke gue tentang masalah lo. Mau itu masalah keluarga, sekolah, finansial. Selalu lo selesain sendiri."

"Huh..gue jadi ngrasa sahabat paling nggak berguna."

Awan mencubit pelan pipi Ayu. "Heh, mbak Ayu yang paling Ayuuuu. Nggak boleh ngomong gitu, kamu itu udah banyak ngebantu aku, aku aja masih nggak bisa balas kebaikan kamu sampai sekarang." Ucap Awan.

"Aww jadi terhuraahh akuuh." Rengek Ayu sambil memeluk Awan.

Awan yang merasa kesulitan bernafas langsung berusaha melepaskan tangan ayu. "Udah udah! Kamu mau nyekek aku ya?"

Ayu melepaskan tangannya, kemudian menyengir kuda. "Hehe maap kelepasan."

"Aku laper, ke kantin yukk!" Ajak Awan.

"Gaskeunn!!"

••••••••••••••••••••

BRAKKKK

Suara gebrakan meja yang sangat keras, mengalihkan atensi mata anak-anak yang sedang berada di kantin sekolah. Keributan terjadi ketika jam istirahat telah tiba.

AWAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang