09-TAMPARAN KERAS

1.2K 153 9
                                    

HAI SELAMAT MEMBACA 💗

YUK FOLLOW CESA DULU! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA.

°°°☁️°°°

Jam istirahat kedua berbunyi, Ayu berjalan menuju kelas 12 Ips dengan emosi berapi-api. Cewek itu mengepalkan tangannya kuat. setelah tahu kejadian apa yang menimpa sahabatnya tadi, Ia sudah tak bisa diam saja kali ini. Cowok brengsek seperti Atlas harus diberi pelajaran.

"PLaKkk." Ayu menampar pipi Atlas.

Yang berada dikelas itu hanya menatap kaget, tak menyangka Ayu berani menampar seorang Atlas. Erland dan Alva ikut menatap takut. Sementara Gio? Cowok itu sedang berada di UKS menemani Awan.

"Cowok brengsek! Bajingan lo!"

Anak-anak lain menyaksikan itu sambil berbisik-bisik heboh. Mereka semua seperti sedang tercebur ke dalam sebuah film psikopat yang membuat jantung berdetak dua kali lebih cepat.

"Ini kenapa?"

"Ada apa ni?"

"Atlas ditampar woy."

"Hustt! Diem woy!"

Dengan nafas ngos-ngosan Ayu menatap tajam Atlas yang sedang duduk santai di bangkunya. Tanpa rasa bersalah sedikitpun cowok itu hanya diam tak berbuat apa-apa setelah tahu Awan pingsan.

Erland dan Alva mencoba memisahkan, namun Ayu memberontak. "Diem! lo semua nggak usah ngalangin gue!"

"Maksut lo apa nampar gue?" Atlas berdiri dari duduknya.

Ayu menatap sinis. "Masih nanya maksut gue apa? Bego apa bloon? Lo emang nggak punya hati ya." Suara Ayu sudah parau. Cewek itu berusaha menahan tangis.

"Lo bener-bener nggak punya hati Las! Gue bahkan nggak percaya kalo lo itu manusia. Gue lebih percaya kalo lo adalah seorang iblis berwujud manusia." Atlas hanya diam.

"Lo kejam! Apa sih susahnya ngehargain effort Awan? Lo nggak kasian liat dia kayak gitu? Bahkan lo aja nggak peduli pas dia pingsan."

"Bukan urusan gue." Ujar Atlas sarkas.

Ayu tertawa hambar. "Hahahah, jelas lah bukan urusan lo. Kalo tentang Keysa, itu baru urusan lo kan?"

"Gausah bawa-bawa Keysa."

"Emang pantes kalian berdua kalo disatuin. Sama-sama iblis!" Atlas hanya diam tak bersuara.

Ayu tersenyum nanar. Cewek itu menunjuk Atlas dengan jarinya. "Suatu saat nanti, lo bakal nyesel udah memperlakukan Awan kayak gitu. Gue yakin lo bakal nyesel." Tegasnya.

Setelah berujar demikian Ayu langsung pergi meninggalkan kelas Atlas. Atlas hanya diam mematung ditempat. Entah apa yang cowok itu pikirkan sekarang, hanya tuhan yang tahu.

•••••••••••••••

Siswa-siswi disekolah heboh mendengar kabar kalau Atlas di panggil keruang kepala sekolah. Mereka sibuk mencari tahu tentang kebenaran kabar tersebut.

AWAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang