Rules

171 19 9
                                    

"Loh tumben udah buka" monolog Tia saat sampai di depan Kafe

"Assalamu'alaikum, eh Sakha pagi banget, selamat pagi" sapa Tia saat melihat Sakha sedang membuat kopi

"Wa'alaikumussalam, pagi juga Tia"

"Tumben Kha pagi banget"

"Hari ini si bos mau datang katanya"

Fathiyah langsung menutup mulutnya

"Tanggal berapa sekarang?"

"Masih tanggal 10"

"Loh belum akhir bulan"

"Ada urusan penting"

Tia membulatkan mulutnya

"SELAMAT PAGI PARA PEJUANG DOLLARRRRR, EH RUPIAH"

"Masih pagi Azalia gak usah teriak-teriak deh" sewot Tia

"Sewot aja lu, kak Sakha aja gak sewot"

Sakha hanya menggelengkan kepalanya, masih pagi tapi dua manusia di hadapannya sudah saling menatap dengan sengit

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam wahai ukhti" jawab mereka bertiga kompak

Hena yang mendengar jawaban dari ketiganya hanya mendengkus

"Tumben datang pagi, gak ada kelas Na?" Tanya Sakha

"Gak ada kak, dosennya lagi sibuk nguji mahasiswa PKL katanya"

"Tinggal tunggu Felix nih"

"Ada apa emang nunggu Felix?" Tanya Azalia

"Mau gua lamar" canda Tia

"Gak lucu"

"Oh iya Kha, kapan dapat pengganti Kenzo? Gua udah capek jadi waitress sendiri dipikir kafe ini kecil apa, belum lagi kalau kalian nyuruh gua nyanyi"

"Iya nanti gua bicarain sekalian sama bos, siapa tau mau nambah 2 lagi kan lumayan kalau ada 3 yang layani" ujar Sakha

"Morning"

"Pagiiii Lix"

"Nah karena Felix udah datang jadi tadi gue mau bilang kalau si bos hari ini datang berkunjung ke sini, jadi kalian harus menjaga citra kalian, pencitraan gitu supaya gak kena tegur sama si bos, okeee" ucap Sakha lantang

"Oyy kenapa dadakan sih" keluh Azalia

"Udah-udah mending sekarang siap-siap, Hena ayo buka Kafe" titah Sakha lagi

Semua pun bergerak

Semakin siang Kafe semakin ramai

"Tia bisa nyanyi bentar gak? Soalnya rame nih siapa tau si bos denger kan trus mau nambah waitress biar kerja lu cuma nyanyi, atau gaji lu naik" ucap Azalia

"Ide bagus, Hena bisa kan gantiin bentar"

"Iya kak" Hena pun langsung bergerak menggantikan

Tia pun segera menuju panggung kecil yang berada di pojok Kafe itu

"Ekhem ekhem tes tes 1 2 10, kepada para pelanggan setia Kafe ini saya mau menghibur kalian dengan bernyanyi, selamat menikmati hidangan kalian dan selamat mendengarkan suara merdu saya hihihi"

Tia langsung memetik gitarnya dengan merdu dan bernyanyi lagu Fatin-Jingga, dengan suara serak-serak basahnya menambahkan kesan yang sama dengan sang penyanyi asli

////////////
Kita telah bersama sekian lama
Namun ku tak lagi merasa rindu yang sama
Cerita kita mengalir ke persimpangan rasa
Kau telah berubah abaikan kisah kita

Kanaraga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang