First Kiss??

194 17 10
                                    

Seperti omongan Tia dua hari lalu, sekarang ia benar-benar berada di mobil yang sedang dikendarai oleh Finley menuju Jakarta, ia bahkan rela menambah cuti kerjanya, untung saja bos nya baik dan Sakha mau membantu menyampaikan maksud tambahan cutinya

Tujuan mereka adalah panti asuhan tempat dimana masa kecil mereka

"Kak nanti singgah bentar di supermarket, mau coklat"

"Siap tuan putri"

Tia pun kembali fokus pada handphonenya sembari sesekali tertawa

"Kak putar musik dong, hampa banget kek lagu kupinang kau dengan bismillah, yang liriknya hampa terasa hidupku tanpamu eaaaa, hidupku terasa mati"

"Sst suara kamu cempreng jadi mending putar musik aja" Tia langsung cemberut, bibirnya ia majukan hingga seperti bebek karena mendengar ucapan bercanda kakaknya

"Oh iya, apa kata Razan tadi sebelum jalan dek?"

"Gak ada tuh, cuma hati-hati"

"Oh gitu, Razan banyak kerjaan sih jadinya gak bisa ikut"

"Iya tau, nih dia ngeluh daritadi di chat, katanya dia masih ada satu operasi kecil yang harus di tanganin"

"Oh jadi daritadi ketawa-ketawa tuh karena chatan sama Razan?"

"Hehe"

"Enaknya yang sudah sah, bebas chatan tanpa dosa kan dek?"

"Hehe, kak Fin nikah juga dong"

"Nanti dulu"

Setelah itu kembali hening karena Finley fokus menyetir sedangkan Tia fokus bermain handphone, hanya musik yang menjadi backsound keheningan diantara mereka, saat singgah sebentar di supermarket pun tetap hening, sepertinya Fathiyah kehabisan energi

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih hampir 4 jam, akhirnya mereka berdua sampai di panti asuhan, Finley pun memarkirkan mobilnya, terlihat anak-anak panti langsung berlari begitu Tia keluar dari mobil

"KAK TIAAAA, BANG FIIN" teriak anak-anak itu sambil berlari kepelukan Tia dan Finley

"Kangeeeen, kak Tia lama banget baru kesini lagi" ucap salah satu anak panti

"Kakak juga kangen banget, maaf yah jarang kesini, jauh sih dari Bandung ke Jakarta, kakak gak kuat naik mobil 4 jam, encok hehe"

"Ayo masuk kak, ada ibu di dalam lagi masak buat makan siang" ucap si paling tua

"Dian duluan aja yah, kakak mau bantu kak Fin ngangkat barang"

"Biar Dian bantu kak"

Finley, Fathiyah dan Dian selaku anak tertua di panti membantu mengangkat beberapa kebutuhan mereka yang dibeli oleh Finley dan Tia

"Ibuuu" teriak Tia saat melihat ibu panti sedang sibuk memotong sayuran

"Eh Tia? yampun ibu rindu banget sama kamu nak, kamu makin cantik aja" ucap ibu panti sambil memeluk erat putri kesayangannya itu

"Hehe ibu bisa aja, Tia juga rindu berat, cuma yah sibuk banget di Kafe gak ada libur makanya gak bisa sering-sering ngunjungi panti, lagian kak Fin juga susah libur, pasien banyak banget gak ada berhentinya, apalagi sekarang Rumah Sakit tempat kak Fin kerja udah jadi pusat trauma jadi makin sibuk, kadang tengah malam lagi nyenyak tidur tiba tiba ada emergency, bahkan kak Fin jarang balik rumah karena IGD suka ngagetin"

"Yang penting kalian jaga kesehatan, jangan memaksakan diri kalau capek yah istirahat, oh iya mana Fin?"

"Itu di ruang tengah main sama anak-anak"

Kanaraga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang