Pilihan Razan

167 17 2
                                    

Hening

Itulah yang sedang terjadi di dalam mobil Razan, tak ada yang berani memulai pembicaraan, yang Tia tau Razan sedari tadi fokus menyetir dan beristighfar entah kenapa, apakah ada setan ataukah cuma mau beristighfar saja

"Ekhem" Razan berdehem

Tia yang sedari tadi fokus ke jalanan langsung menengok ke arah Razan

"Hemm?"

"Bisa sholat?"

'HAH! APA-APAAN PERTANYAAN NYA DIPIKIR GUA ISLAM KTP YANG CUMA MENGATASNAMAKAN DIRI INI BERAGAMA TAPI BAHLUL, CIH APA-APAAN' kesal Tia dalam hati

"Bisa?" Tanya Razan memecahkan lamunan Tia

"Bisalah yakali" jawab Tia kesal, pasalnya dia sudah dalam mood buruk eh manusia disebelahnya malah nanya begitu

"Santai, tahu kok kamu bisa, tapi kan bisa saja sedang kedatangan tamu bulanan" balas Razan lembut sambil mengarahkan mobilnya memasuki wilayah Masjid

"Hah?"

'HAH, OMAYGAT KAK FINLEY ADEKMU INI MALU PENGEN TENGGELAM AJA, MANA TADI KETUS BANGET JAWABNYA, KAK FINLEY TOLONGIN HUAAA' lagi lagi batin Tia menjerit

"Maaf, saya gak bermaksud tadi, lain kali nanya nya jangan ambigu gitu" lirih Tia

"Gak papa, maaf juga soalnya nanya nya ambigu, gak usah formal gitu, santai aja"

"E e e i-iya"

"Ayo turun, sholat Dzuhur dulu baru lanjut"

Razan terlihat keluar dari mobil, melihat itu Tia buru-buru keluar dari mobil

"Aakkh" ringis Tia, ia terhantuk di pintu mobil

Razan yang baru saja akan membukakan Tia pintu mobil langsung melihat ke kepala Tia

"Makanya sabar dulu" Razan bersuara

Tia meringis

"Ayo, habis itu ke Rumah Sakit dulu" ucap Razan lalu meninggalkan Tia yang masih mengusap-usap kepalanya

Selepas mengerjakan sholat Dzuhur Tia menunggu di parkiran sambil duduk berjongkok di samping mobil Razan

"Ya Allah ini Razan mana cobaaaa, lama banget berdo'a, itu berdo'a atau buat novel, panjang banget, mana mobilnya kekunci gua udah macam pengemis disini" gerutu Tia

"Butuh berapa duit?"

Tia langsung menengadahkan kepalanya terlihat Razan sedang mengeluarkan dompetnya, satu yang Tia tau, Razan itu bukan cowok dingin yang hemat bicara yang pelit kosakata dan minim ekpresi seperti dugaan Tia saat pertama kali bertemu, Razan itu hanya pria keras dan tegas, ia bisa berbicara bahkan bercanda layaknya cowok humoris, tapi Tia juga tau Razan anti bersentuhan, istilahnya no skinship

Tia langsung berdiri

"Lama banget sih, buat novel yah di dalam, mana mobil di kunci" omel Tia

"Kan bisa nunggu di dalam" ucap Razan sambil membukakan Tia pintu, lagi-lagi Razan melakukan itu

Tia pun langsung masuk kedalam mobil tak lupa menghentakkan kakinya dulu sekali membuat Razan menggeleng

Tak lama mereka pun sampai di parkiran Rumah Sakit

Razan keluar dan segera membukakan Tia pintu mobil, Tia malah melamun sibuk dengan pikirannya sendiri

"Gak mau turun?" Tanya Razan

Tia tersentak

"Eung gak deh, gua disini aja nunggu, gak lama kan?"

Razan langsung melihat jam ditangannya

Kanaraga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang