CHAPTER 6

13.2K 1.1K 294
                                    

Vote dulu sebelum baca. Itu wajib.
Tapi lebih Wajib lagi BUAT KOMEN !

Klen kadang heran pula aku nih.
Cape cape nulis 5000 halaman lebih, yang komen seiprit.

Yang baca 600 orang, komen 19 orang. malas lah aku ni.
Bikin ebook dimarahin, dibikinin story yang enak kaga ngomen. Sepi bat komenan.

Cape cape aja. Tpi ga ada yg ngajak ngobrol.

Sekarang peraturan ganti. Sebelum komenan sampe seratus lebih di Chapter ini. Maka chapter selanjutnya ga bakal diupdate.

Jadi, akun Tigris itu ada karena keinginan kawan kawan reader yang masih ingin membaca. Kalo ga, tinggal tidur aja lah lagi. Ndak sayang emang klen sama abang. 😔

***

Kim Tae Hyung menemui Jennie pagi ini, entah mengapa ia ingin bertemu dengan kekasihnya pagi ini sebelum Jennie menemui designer yang akan mengolah fashion mereka untuk musim ini. Tae Hyung susul Jennie menuju studio pemotretannya. Pria itu datang dengan diiringi oleh beberapa bawahan dan pengawal, memperlihatkan sekali lagi bahwa ia adalah Raja dari istana Channel Korea Selatan.

Calon istrinya sedang langsungkan sesi pemotretan, ia lihat betapa memukaunya seorang Kim Jennie ketika berhadapan Dan berpose didepan kamera. Mata kucing yang terkesan manja itu adalah daya tarik utama seorang Kim Jennie. Disusul dengan tubuh montok dan dada sintalnya yang terlihat indah Dari sisi manapun. Sebentar lagi, hanya perlu beberapa bulan, maka semua hal yang ada pada Kim Jennie akan resmi menjadi miliknya. Cinta nya yang tulus, dirinya, dan masa depan cerah yang akan mereka genggam bersama.

Tae Hyung menyusul gadis mungil yang baru saja menyelesaikan sesi fotonya itu. Setelah berekspresi tak terkalahkan didepan kamera, Kim Jennie langsung berubah seratus derajat, suara menggemasnya seperti bayi dan senyum gummy bear yang selalu Taehyung gemari dan Membutanya tenang.

"Oppa !" panggilnya pada Tae Hyung dengan semangat. Berlari seperti meerkat lalu menyusul Taehyung dan lekas memeluk pinggangnya.

"Jendeuki.... Aku merindukanmu" Sambut Taehyung, langsung memeluk tubuh Jennie erat erat.

Perbedaan ukluran tubuh diantara mereka terlihat menggemaskan, benar kata orang orang satu studio, dibandingkan melihat mereka sebagai psangan kekasih yang akan menikah mereka lebih terlihat seperti adik kakak yang menggemaskan, Jennie yang mungil. Dan Tae Hyung yang tinggi dan tampan. Aura yang mereka keluarkan justru seperti dua saudara kandung. Lucu dan menggemaskan, jauh dari kata pasangan yang membara dan meluap, dimana terlihat absennya hasrat yang meluap diantara mereka.

"Kamu cantik hari ini Sayang" Kata Tae Hyung.

"Masih ada jadwal untuk hari ini ?"

Jennie menjawab "Masih, Manoban memanggilku, dia ingin membicarakan soal model Fashion yang terbaru"

Wajah Taehyung dirundung redup dalam kegelapan, entah kenapa ia tak suka saja kalau Tunangannya Itu terus menerus dipanggil oleh Manoban secara pribadi. Sebahagian besar dari waktunya malah digunakan untuk memenuhi permintaan Designer gila yang baru itu.

"Oh baiklah.." jawabnya lesu.

"Jennie ya. Apakah menurutmu meminang Manoban sebagai designerku adalah keputusan yang tepat ?" Tanya Tae Hyung tiba tiba. Dan itu sukses memecah perhatian Jennie tunangannya.

"Kenapa kamu bicara seperti itu ? Bukankah untuk saat ini MAnoban adalah target pertama kesuksesan kamu ? Bahkan Tuan Weltheimer yang meminta langsuNg padamu agar kamu merekrutnya" Timbal Jennie balik.

Libido  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang