CHAPTER 9

12.4K 757 429
                                    

Halo halo kawan kawan semua. Maaf agak lama menghilang. Biasalah Nyari nafkah. Ora kerja ora mangan wkwkwk.

Berhubung hari ini abang Update, Sepeti biasanya Double dan sangat panjang. Setebel LKS YA ! 50 HALAMAN NIH ! 15 ribu kata ! LKS anak sekolahan aja lewat.

Tapi kawan kawan mah ga asik, yg kemarin aja ga nyampe target, ah payah. Aku semangat update tapi kalian ga semangat komen. Kelihatan kan, siapa disini yang jahat. Nanti gentian bikin ebook malah marah, ketika aku nulis dengan loyalitas, pada malas komen atau support. Siapa disini yang tidak care ? Abang atau kawan-kawan nih ?

Heehh.. dah lah, cape juga ngomel2, paling ga didengerin juga.

Selamat membaca aja deh. Mungkin 360 ketinggian. 250 deh, standard minimum. Ga nyampe juga ? yaudah gaush nulis, tidor aja lagi.

Chapter ini akan membara. Semembara semangat aku menulis. Tpi ndk tau lah ya, reader yang baca gimana. Kalo lesu yo wess lah.

Dan ! YANG TERPENTING. Yang bilang Next dan Double update aku BLOCK ! ga butuh temen yang toxic, maunya enak tapi ga mau ngasih dukungan. Cerita ini hanya aku buat untuk teman teman ku yang ada disini. Yang membaca dan selalu memberi dukungan. Bukan beban.

Jadi yang mau ngomen next, lanjut dong bang, double up dong bang, berdoa kalian tidak terdeteksi sama aku nanti ya J

Oh iya, yang mau bantuin abang secara ikhlas dengan membeli karya ebook abang yang sudah dirilis masih bisa ya kawan kawan. Wa abg kenomor 083180053759. Banyak karya abang yang bagus sudah dijadikan ebook kalian bisa nanya langsung ke abang ya.

NGEGAS MULU !! SKUY DIBACA !!!!! KOMEN DAN PENCET BINTANG !

PERGI NGAMEN BUAT BELI BANTAL ! GA NGOMEN GUA JAGAL ! ewkwkwkwk boleh disambung pantunnya wkwkwkwk

Hayyyyuuuuukkk...

CHAPTER 9

Ponsel berdering, Manoban lebih dulu mengulum senyum, walau kedua tangannya sedang sibuk memberi peniti pada pakaian yang belum dijahit ditubuh manekin, antusiasnya tak terhambat untuk mengangkat panggilan itu segera, karena nama yang tertera di ponsel sungguh membuatnya gembira.

"Hi.. Baby Girl, Do you miss me ?" kata wanita itu dengan suara menawan, ia hanya memiringkan kepala, menjepit ponsel dengan pipi dan bahu.

Biasanya Lisa akan segera mendengar kata kata yang menantang dari gadis yang sudah membuat dunianya terbalik itu. Setidaknya, darahnya akan berdesir, karena pembicaraan panas yang menantang. Atau barangkali wanita yang ditelpon itu akan membuatnya cepat cepat meninggalkan galleri karena memancing Manoban untuk berniat. Sudah dapat dicerna Niat apa yang dimaksud bukan ?

Tetapi, kali ini malah berbeda, Lisa malah mendengar sebuah nafas keluh dan kesal yang begitu buruk. Sepertinya sebuah malapetaka baru saja terjadi.

"Kamu masih bisa bicara mesra disituasi seperti ini ?" Balas Kim Jennie, wanita yang sedang menelpon Lisa itu. Tentu nada Jennie bicara begitu kering dan tandus, tak ada mesra mesranya sama sekali.

Lisa heran, ia langsung melepaskan Manekin yang membuatnya sibuk, berbalik badan, dan menggenggam ponselnya dengan baik. "Hei, kamu kenapa ? tiba tiba kesal. Ada apa?" Jawab Manoban.

"Kamu masih bertanya ? Atau kamu hanya sekedar berpura pura tidak tahu saja sekarang ?"

"Tidak mungkin kamu tidak tahu tentang yang terjadi hari ini Nona Manoban, jangan berpura pura bodoh !" Bantah Jennie makin keras.

"Hei, hei, Calm Down girl, Why are you so mad at me ?"

"Dimana aku tahu kalau kamu tidak memberitahunya padaku jika terjadi sesuatu"

Libido  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang