4 - Seseorang tak terduga

150 62 18
                                    

Hari ini ialah hari dimana Andrian memulai pekerjaannya menjadi seorang dosen. Ia sangat berharap ia bisa menjadi dosen panutan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang ia ajar.

Pagi itu suasana serasa menyambut aktivitasnya. Ia bersyukur, doa dan usahanya selama tidaklah sia-sia. Semua itu berbuah hasil yang memuaskan.

"Andrian sarapan dulu sini," teriak Selly dari ruang makan.

"Iya mah bentar," jawab Andrian dari dalam kamar sembari bersiap-siap dengan jas rapih melekat ditubuhnya
Andrian tersenyum puas melihat penampilannya dicermin.

"Semoga aku bisa menjalankan tugasku dengan baik," harap Andrian sembari memperlihatkan senyum manisnya. Setelah itu ia segera beranjak turun tangga, berniat menuju meja makan untuk sarapan.

"Kamu harus makan yang banyak biar tambah semangat kerjanya," pinta Selly sambil menuangkan nasi ke piring Andrian.

"Iya mah," ucap Andrian.
Seusai makan, Andrian segera berpamitan dan beranjak menuju mobilnya.

"Aku pamit dulu ya mah, pah," ucap Andrian.

"Iya sayang hati-hati," pinta keduanya.

"Iya," teriak Andrian yang kini sudah berada didalam mobilnya.

***

Tringgg.....
Jam beker dikamar Bella berdering cukup lama namun, gadis itu tak kunjung bangun juga.

"Duh tuh anak kebiasaan banget sih," kesal Kiranti.

Ia akhirnya memutuskan untuk ke kamar adiknya itu. Benar saja, Bella masih tertidur pulas dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya rapat-rapat.

"Ih nih anak,"

"Bel bangun udah siang nih, entar lo telat lagi," ucap Kiranti berusaha membangunkan adiknya itu yang tak kunjung bangun.

"Apa sih kak," balas Bella sembari menguap.

"Udah siang ini," jelas Kiranti

"Hah siang?" tanya Bella yang serontak kaget.

"Iya,"

Bella cepat-cepat bangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama bagi seseorang yang selalu kesiangan seperti Bella untuk mandi.

Setelah selesai mandi bola matanya membulat ketika jam sudah menunjukan pukul 07.00.

"Aduh mampus deh gue," ucap Bella dengan tangan gemetar.
Ia cepat-cepat membereskan bukunya, lalu memasukannya ke dalam tas.

"Mah aku berangkat dulu ya," pamit Bella.

"Ngga mau sarapan dulu?" tanya Kirana.

"Ngga mah, hari ini aku masuk pagi," ujar Bella.

"Ngga mau bawa bekal ?"

"Ngga usah mah entar aku sarapan dikantin aja," ucap Bella.

"Oh ya udah hati-hati ya sayang," pinta Kirana.

"Iya mah," jawab Bella.

Setelah itu Bella segera menancapkan gas mobilnya agar segera sampai kampus.

***

Andrian kini sudah sampai di kampus tempat ia akan mengajar. Rasanya sangat berbeda bila dibandingkan dengan dulu saat ia masih menjadi seorang mahasiswa.

Kini dirinya bisa mengajar adik tingkatnya dulu sewaktu ia menjadi mahasiswa. Pagi itu suasana kampus sangat ramai. Andrian melangkahkan kakinya masuk kedalam kampus.

Pengejar Cinta Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang