5 - Misi Pertama Mariska

106 47 4
                                    

Sebelum baca, siapin cemilan sebagai teman 🤗
Ok langsung aja, happy reading.

"Gimana ya cara aku dapetin Andrian," pikir Mariska sejenak.

Sembari tadi dirinya bolak-balik tidak jelas hanya untuk memikirkan hal itu. Dirinya bingung, lantaran dia mengerti bahwa Andrian ialah sosok lelaki yang disukai oleh banyak wanita, tentu saja hal itu membuat Mariska khawatir.
Menurutnya, lelaki yang banyak disukai wanita kebanyakan susah untuk ditaklukan.

Karena, rasa risih yang selama ini mereka rasakan saat para wanita mendekati mereka. Tiba-tiba langkah kaki Mariska berhenti sejenak, sebuah ide muncul secara spontan.

"Mungkin aku bisa pake cara ini," ucap Mariska.

Dirinya berharap rencananya itu bisa membuat Andrian bisa mencintainya. Walaupun Mariska tau hal itu tidaklah mudah.

"Mamah, aku akan berusaha agar mamah bahagia," ucap Mariska dengan mata berkaca-berkaca.
Selama ini dirinya belum berbuat apa-apa untuk bisa membuat mamahnya bahagia.

***

"Andrian, sarapan dulu," teriak Selly dari arah ruang makan.

"Iya mah bentar," jawab Andrian sembari setengah berlari menuruni tangga

Di meja makan sudah tampak kakak, papah dan mamahnya yang menunggunya sedari tadi.

"Maaf ya jadi nunggu," ucap Andrian pada ketiganya.

"Iya ngga papa sayang, ayo dimakan,"

"Iya mah," jawab Andrian.

Ia segera menuangkan nasi yang masih mengepul-ngepul ke dalam piringnya.

"Ouh iya gimana sama kerjaan kamu?" tanya Bima yang kini mulai membuka suara

"Ya gitu lah pah," jawab Andrian yang masih belum bisa dimengerti oleh papahnya.

"Jawaban kamu itu kaya cinta yang ngga ada kepastian," ucap Bima sembari tersenyum tipis.

"Papah ini kaya anak ABG aja ngomongin cinta," bantah Andrian.

"Gini-gini papah juga pernah muda yan," jelas Bima.

"Iya deh terserah papah ku yang ganteng ini," pasrah Andrian sembari tertawa kecil.

Sepiring nasi dan juga beberapa lauk telah selesai Andrian habiskan. Ia segera bangun dari tempat duduknya, berniat untuk berangkat ke kampus.

"Mah, pah Andrian pamit ya,"

"Iya hati-hati ya sayang," jawab keduanya serentak.

Andrian mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja kerjanya. Lalu ia segera berlari keluar dan segera melajukan mobilnya menuju kampus.

***

Suasana kampus pada saat itu sudah cukup ramai. Beberapa diantaranya sudah mulai memasuki kelas. Bella yang baru saja datang segera memarkirkan mobil di tempat favoritnya.

Setelah berhasil memarkirkan mobilnya, Bella mulai berjalan menuju kelasnya. Namun, baru beberapa langkah ia berjalan langkahnya tiba-tiba terhenti sejenak.

Seorang laki-laki berbadan tinggi kini berada tepat dihadapannya. Ia sangat mengenal sosok yang ada di hadapannya itu. Tetapi setelah itu ia segera melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tanpa menghiraukan kehadiran sosok tersebut yang tak lain ialah dosennya, Andrian.

"Bella," panggil Andrian.
Bella menghentikan langkahnya
kembali untuk kesekian kalinya.

"Ada apa pa," tanya Bella tanpa menatap wajah dosennya itu.

Pengejar Cinta Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang