12 - Inikah Cinta?

116 37 16
                                    

Hello para reader's PCD maaf ya pcd baru bisa up. Tapi tenang aja part ini bener-bener seru loh😉 oke langsung aja baca, happy Reading





Bella menutup pintu kamarnya pelan . Raut wajahnya kusut tanpa adanya senyuman terlukis diwajahnya. Ia berbaring di kasur sembari memeluk bantal miliknya. tanpa ia sadari air mata jatuh turun membasahi wajah cantiknya.

Kejadian tadi membuatnya sedih. Ia hanya bermaksud untuk menghindarkan Andrian dari niat buruk Mariska. Namun, seberusaha apapun ia meyakinkan Andrian justru Andrian semakin marah dengannya.

Tangis Bella semakin menjadi-jadi hingga suara tangisnya terdengar dari luar kamar. Kirana yang tak sengaja melewati kamarnya segera membuka pintu kamar Bella dan menemukan gadis itu terbaring dengan bantal menutupi wajahnya. Kirana berjalan menghampiri putrinya itu.

"Bella kamu kenapa?" tanya Kirana dengan raut wajah cemas.

Kirana mengelus rambut putrinya itu pelan, lalu meraih bantal yang digunakan untuk menutupi wajahnya.

"Bella liat mamah," perintah Kirana dengan nada lembut.

Perlahan Bella menatap ke arah wajah mamahnya yang juga menatapnya sembari tersenyum penuh kasih sayang. Bella segera bangun dari kasurnya lalu segera memeluk mamahnya itu. Kirana mengelus punggung putrinya itu dengan lembut. Bella mengeluarkan segala kesedihannya di pelukan mamahnya.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Kirana sekali lagi. Bella melepas pelukannya, lalu menatap mamahnya dengan mata sembab.

"Bella ngga papa kok mah," tutur Bella.

Namun, Kirana tak percaya bahwa putrinya itu baik-baik saja. Ia tahu kalau putrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Sayang, mamah tau kamu lagi ada masalah coba kamu cerita sama mamah kamu kenapa," bujuk Kirana sembari menyelipkan rambut Bella ke Belakang telinga.

"Bella ngga papa mah," ucap Bella mencoba meyakinkan mamahnya.

"Yaudah kamu istirahat ya, kamu pasti cape," perintah Kirana.

"Iya mah,"

Bella membaringkan tubuhnya kembali. Lalu Kirana segera menyelimutinya putrinya itu. Setelah itu meninggalkan beristirahat.

***

Bella berjalan menuruni tangga dengan langkah lunglai. Ia menghampiri mamah dan papahnya yang sudah ada dimeja makan.

"Ayo dimakan, mamah hari ini masak makanan enak loh,"

Kiranti menatap ke arah Bella dengan wajah heran. Tidak biasa baginya jika Bella kusut seperti itu. Yang ia tahu Bella adalah gadis yang ceria. Kiranti menepuk pundak adiknya itu menyuruhnya agar makan.

Bella mengambil nasi dan beberapa lauk lalu memakannya. Mamah dan papahnya saling menatap satu sama lain disusul kakaknya yang juga merasa heran.

"Bel, kamu kenapa?" tanya Chandra.
Bella mendongakkan wajahnya perlahan menatap ke arah papahnya.

Lalu menggelengkan kepalanya pelan. Chandra yakin bahwa Bella sedang masalah, namun anaknya itu tak kunjung mau mengatakannya.

"Kamu berantem sama Rendy?" tanya Chandra sekali lagi.

Namun, Bella tetap menjawabnya dengan gelengan kepala. Kali ini Chandra menyerah, ia tidak mau menanyakan hal itu lagi pada putrinya. Ia takut hal itu membuat anaknya itu semakin sedih.

"Yaudah mah, pah Bella berangkat ke kampus dulu," pamit Bella sembari mengambil tasnya.

"Hati-hati ya sayang," ucap Kirana.

Pengejar Cinta Dosen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang