Chapter 04

2.9K 414 44
                                    

Donghyuck menatap makhluk mungil yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Donghyuck menatap makhluk mungil yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya. Siapa lagi kalau bukan Renjun? Pemuda manis itu sekarang tampak nyaman memeluk guling milik Donghyuck, bibirnya terbuka kecil, sesekali merengek tidak tau memimpikan apa. Jaemin sudah pulang sejak tadi entah untuk apa. Tapi anak itu tiba-tiba saja langsung beres-beres setelah melihat sesuatu di ponsel pemuda manis itu.

Kalau ingin tau kronologis bagaimana Renjun bisa tertidur, singkat saja sebenarnya. Pemuda manis itu sibuk merusuh di kamar Donghyuck hingga ia kelelahan. Renjun mengatakan, kamar Donghyuck itu seru, banyak mainannya. Ia sempat memainkan game di komputer milik Donghyuck, membuat keributan dengan kemarahannya saat pemainnya tidak pernah menang. Renjun juga bermain dengan kursi game Donghyuck, memutarnya sampai kepalanya pening. Renjun sempat ingin melihat koleksi piringan hitamnya dan langsung dicegah oleh Donghyuck. Tentu saja pemuda tan itu ketar-ketir apalagi mengetahui bagaimana tingkah ceroboh pemuda manis itu. Dan pada akhirnya, Renjun memilih memainkan lego saja dan Donghyuck akui Renjun cukup pandai memainkannya. Akhirnya Donghyuck setidaknya dapat mengetahui satu keahlian Renjun karena jujur saja ia cukup pusing melihat Renjun mondar-mandir di ruangannya.

Pintu kamarnya yang terbuka membuat Donghyuck mengalihkan pandangannya. "Masih tidur, Hyuck?" Pemuda tan itu hanya bergumam, mengiyakan.

"Udah malem loh ini. Gak dicariin orangtuanya dia? Gak ada yang bisa nganterin juga nih." Kata mama Lee.

"Papa kemana, ma?"

"Biasa, lembur lagi. Lagi ada masalah di kantor." Jawab mama Lee. "Kamu kabarin dulu dong keluarganya." Titah mama Lee, sebelum akhirnya menutup pintu kamar Donghyuck. Membuat kamar kembali gelap karena memang pencahayaan kamarnya sejak pagi hanya dibantu oleh layar komputernya saja.

Donghyuck menghampiri Renjun yang tertidur dengan kaki pincangnya. Pikirnya, pemuda manis itu sudah lama tertidur jadi tidak apa kalau ia bangunkan sekarang. "Jun, bangun."

Zzzz.

Melihat Renjun masih tertidur, Donghyuck menepuk pipinya pelan. "Bangun, Jun. Gak pulang?"

Zzzzzzzz.

Kesal karena Renjun tetap tertidur nyenyak, Donghyuck mengeraskan tepukannya pada pipi Renjun lagi.

Zzzzz.

Kali ini Donghyuck sudah menggoncangkan tubuh mungil Renjun. Donghyuck mulai menggeram kesal. Ia berdiri, lalu keluar kamar. Kemudian kembali lagi dengan segayung air di tangannya. Tanpa perasaan Donghyuck menyipratkan air ke wajah damai Renjun.

Renjun mulai menggeliat tidak nyaman, lalu perlahan mendudukkan dirinya sambil menggaruk pipinya. Donghyuck menghela napas lega, lalu menaruh gayung tersebut di meja terdekat.

"Bangun, Jun. Lo bisa naik gojek, kan? Apa lo dijemput?" Tanya Donghyuck. Sementara itu, Renjun masih belum mengumpulkan nyawanya. Sedetik kemudian, Donghyuck lagi-lagi dibuat bingung saat Renjun malah merentangkan tangannya ke atas, ke arah dirinya. "Apa anjir?" Tanya Donghyuck bingung.

Nëophyte | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang