Chapter 15

2.2K 314 20
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Tiga hari ini, Donghyuck dibuat bingung oleh Renjun. Omega manis itu tiba-tiba bertingkah cukup aneh. Dengar, Renjun sebetulnya memang sudah aneh, tapi yang sekarang ini aneh yang aneh. Omega itu tiga hari berturut-turut selalu menghampirinya ke rumah, selalu ingin berdekatan dengannyaㅡoke, yang satu ini pun memang sudah tidak aneh lagi, tapi lebih ekstra dari pada biasanya, seperti saat ini, misalnya.

Setelah ujian akhir semester, Donghyuck memang berencana menghabiskan seminggu hari liburnya itu dengan bermain game. Maka ia terkejut sekali saat tiba-tiba Renjun menyusup ke sela-sela tangannya untuk mengambil posisi di pangkuannya saat ia sedang bermain game di depan komputernya.

"Renjun, lo ngapain?" tanya Donghyuck bingung. Ia melepas tangannya dari mouse dan keyboard, sedikit menjauh dari meja gaming nya untuk membenarkan posisi Renjun. Yang ditanya hanya menyandarkan kepalanya di bahu Donghyuck dan menggeleng pelan.

"Gue berat gak?" Renjun malah balik bertanya.

"Hngg .. lumayan." jawab Donghyuck jujur, yang langsung dihadiahkan pukulan maut dari Renjun di dadanya. Membuat Donghyuck harus terbatuk pelan dan Renjun yang merasa bersalah langsung mengusap dada Donghyuck. Tanpa sadar saat itu Donghyuck langsung terdiam dengan jantung yang berdebar kencang.

"Maaf ya, sakit ya? Gue lagi moody-an banget akhir-akhir ini ..." suara Renjun melemas, juga usapannya yang juga ikut melemas. Donghyuck menahan tangan Renjun yang masih setia mengusap dadanya.

"Udahan. Dada gue bukan lotre yang harus digosok-gosok terus." kata Donghyuck, membuat Renjun merengut kesal saat mendengarnya.

"Apa sih! Garing!" omelnya dengan bibir monyong. Bikin Donghyuck ingin cium sajaㅡeh.

"Ya lo kenapa? Nempelin gue mulu tiga hari ini." tanya Donghyuck langsung. Lalu ia melanjutkan kembali acara main game nya, seperti tidak terganggu dengan keberadaan Renjun di pangkuannya.

"Hyuck gak suka?" tanya Renjun sedih.

Donghyuck menghela napasnya. Sudah tidak heran dengan perubahan mood Renjun yang dramatis ini. Sudah ia rasakan selama tiga hari. "Bukannya gak suka ..."

"Tapi kata-katanya kayak gak suka." potong Renjun.

"Iya iya ... suka kok .. suka ..." pasrah Donghyuck.

"Kok kayak gak ikhlas gitu sih?!" alis Renjun menukik ke bawah, lantaran kesal dengan jawaban pasrah Donghyuck.

"Terus lo maunya gimana anjir? Lo lagi PMS ya?" tanya Donghyuck dengan umpatan pelan di akhir kalimatnya ketika melihat karakternya mati. Kemudian ia tidak melanjutkan lagi game nya, kini mengalihkan atensinya penuh ke Renjun yang saat itu hanya terdiam dengan pipi yang tertekan di bahunya. Sebuah cubitan mampir pada lengan si pemuda tan, membuahkan aduhan sakit dari pemuda itu.

"Gue cowok!"

"Barangkali omega juga bisa?"

"Gakkk ..." lirih Renjun. Kan. Baru saja marah, eh sudah sedih lagi.

"Terus lo nya kenapa, Njun? Lo sakit? Apa gimana? Lagi ada masalah?" tanya Donghyuck lembut. Tangannya akhirnya mengusap pelan punggung Renjun, berusaha membuat Renjun tenang.

"Emhh .."

Donghyuck hampir saja mendorong Renjun ketika mendengar suara yang baru saja dikeluarkan omega itu, kalau saja Renjun tidak memeluk lehernya erat. Aroma segar feromon omega itu mulai menyebar kuat di sekitarnya.

"Renjun?" tanyanya hati-hati. Jujur saja, Donghyuck merinding ketika mendengar suara itu. Merdu juga ya.. eh.

"Hyuck .. mau dielus lagi kayak tadi." pinta Renjun dengan kepala yang akhirnya ia angkat, tidak lagi menyandar. Awalnya Donghyuck tidak yakin, karena takut Renjun mendesah seperti tadi lagi. Tapi melihat wajah memelas Renjun, Donghyuck akhirnya menuruti.

Usapannya pada punggung Renjun membuat si manis memejam, menikmati. Dari bawah, Renjun indah sekali, membuat Donghyuck menatapnya tanpa berkedip. Tanpa sadar, tangannya yang jahil semakin merambat ke pinggang si omega. Meremasnya pelan, membuat telinganya kembali mendengar lenguhan lirih itu. Usapannya bergeser ke perut, lalu ke dada si omega. Dan ketika itulah, pejaman mata Renjun terbuka dengan wajahnya mulai memerah. Matanya sayu, seperti menahan sesuatu. Aroma segar itu semakin menyerbu indra penciuman Donghyuck. Otaknya mulai berpikir cepat, dan saat ia baru menyadari Renjun sedang dalam masa pre-heat nya, kehilangan kesadaran Donghyuck saat tiba-tiba Renjun menyerang bibirnya.

Donghyuck meremas kuat kaos milik Renjun, merasakan gerakan terburu si manis di atas bibirnya. Donghyuck semakin terbuai, ditambah aroma segar itu seperti mengikis kewarasannya. Ia pun membalas cumbuan Renjun sama semangatnya. Saling mengecap bibir satu sama lain, saling membelit lidah seakan sudah sering dan mahir dalam persilatan lidah itu. Saliva yang mengalir di dagu pun tidak dihiraukan. Keduanya masih sibuk memagut, apalagi Renjun yang terus mendesak Donghyuck dengan agresif sampai kursi gaming pemuda tan itu hampir terjungkal ke belakang. Untungnya Donghyuck yang sudah tersadar karena hampir terjungkal itu langsung mendorong Renjun menjauh.

Donghyuck dan Renjun langsung menghirup oksigen dengan rakus dengan bibir yang masih berhadapan. Setelah napas sudah berangsur normal, Donghyuck menatap Renjun tegas.

"Renjun, gue anter lo pulang sekarang."

Renjun terlihat tidak rela. Ia menunduk ke bawah, sedikit malu juga saat tersadar dirinya sangat agresif tadi. Ia ingin mengiyakan perkataan Donghyuck, namun ketika matanya menatap sesuatu itu ...

"Tapi, Hyuck ... punya kita berdiri ..." gumam Renjun, membuat Donghyuck makin menelan salivanya susah payah.

Segera lah ia bekap mulut barbar Renjun. "Udah, Jun! Gak usah ngomong lagi!!"

___

Donghyuck berhasil mengantar Renjun selamat sampai di rumahnya. Walaupun harus mendapatkan tatapan tidak enak dari mama Huang, tapi tidak apa. Untungnya, perjalanan ke rumah Renjun tidaklah begitu sulit, karena sebelum pergi Donghyuck sudah meminta supresan dari mamanya untuk Renjun. Omega itu pun sempat di omeli mama Lee karena bisa-bisanya tidak minum supresan hari itu.

Selesai memarkirkan mobilnya di garasi, Donghyuck langsung berlari ke kamarnya tanpa menghiraukan panggilan mama Lee yang memintanya mengganti lampu kamar mandi tamu yang mati dua hari lalu. Ia langsung menutup rapat dan mengunci pintu kamarnya.

"Anjing. Keinget mulu rasa bibirnya. Kenapa lo jadi sangean gini sih Hyuck bangsattt." Donghyuck langsung saja memasuki kamar mandi untuk menuntaskan urusannya.

___

maap updatenya dikit, tp gpp lah ya ini chapter isinya full iya iya nya hyuckren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


maap updatenya dikit, tp gpp lah ya ini chapter isinya full iya iya nya hyuckren

DOAIN ABIS INI UPDATENYA CEPET GW LAGI PUSING BGT SOALNYA

Nëophyte | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang