Chapter 09

2.4K 332 13
                                    

Yangyang sedang tengkurap di atas ranjangnya saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yangyang sedang tengkurap di atas ranjangnya saat itu. Sore-sore begini biasanya ia akan menghabiskan waktunya untuk bermain bersama Leon, kucing peliharaannya. Tidak lupa sebelum bermain Leon diberi makanan terlebih dulu. Tapi sepertinya sore ini Yangyang tidak dalam mood yang bagus untuk melakukan kedua hal itu. Pasalnya, Yangyang terus-menerus mengingat bagaimana cara Jaemin menatapnya saat di kantin tadi. Juga bagaimana detak jantungnya menggila saat akhirnya berpindah tempat ke sebelah alpha itu. Yangyang masih mengingat jelas saat kedua tangan mereka tak sengaja bersentuhan, diam-diam saling melirikㅡdan Yangyang langsung menatap Jaemin sinis saat tak sengaja eye contact, dan darahnya berdesir saat mendengar tawa mantan pacarnya. Itu semua membuat Yangyang hampir gila ketika terus mengingat kenyataan bahwa ia dan Jaemin tidak bisa bersama.

Yangyang tiba-tiba merusuh di ranjangnya sendiri. Menendang udara, memukul-mukul bantal dengan gemas, bahkan sampai roll depan karena saking kesalnya. Tapi saat baru saja terdiam dalam posisi duduk setelah melakukan aksi roll depan itu, matanya melotot saat menangkap sosok di depannya.

"LEON!!! KAMU NGAPAIN SAYANGKU??!" Yangyang segera turun dari ranjangnya dan menarik Leon yang sedang berusaha memanjat akuarium ikannya. Bahkan tangan kucing itu sudah menggapai-gapai ke dalam air mencari ikan yang enak untuk makan malamnya. 

Leon mencakar-cakar udara dengan geraman kesalnya. Sampai akhirnya cakar tajamnya mengenai lengan Yangyang, membuat beta itu tak sengaja melepaskan Leon ke ranjang.

"Sakit, bodoh! Lo ngapain sih di situ?!" Omel Yangyang. Leon masih berdiri di ranjang dengan wajah tak bersahabat. Menatap Yangyang tajam.

"MIAW MIAW MIAW! Miaw miaw miaw miaw .. Miaw miaw?*"

*Gue laper! Biasanya jam 6 tadi dikasih makan .. Kok sekarang nggak?

Yangyang reflek melihat jam dinding. Ia menepuk dahinya keras. "Oh iya! Gue lupa, Leon. Maafin gue lah." Yangyang membujuk kucingnya itu, karena demi seluruh alpha yang ngejer-ngejer Renjun, Leon itu kalau sudah ngambek sangat sulit dibujuk!

"Miaw.**"

**Gak.

"Lo tuh gak ngerti apa ya gue lagi galau? Gak usah bikin kesel dah." Yangyang berusaha menggendong Leon, tapi kucing pemarah itu dengan sigap menepis tangan Yangyang dengan cakarnya lagi. "AW!"

"Miaw miaw. Miaw miaw miaw!***"

***Bodo amat. Pokoknya kasih gue makan sekarang juga!

"Iya iya! Elah gak sabaran amat sih cing gue buang tau rasa lo." Yangyang mendorong Leon pelan saking kesalnya. Leon yang sedang dalam mode reog pun tidak terima dan balas mencakar lagi. Mau tak mau hal itu menyulut api emosi Yangyang yang sedang galau. Padahal tadi niatnya mau langsung kasih makan. Wah, tapi Leon malah ngajak ribut. Yaudah, akhirnya Yangyang gak jadi kasih makan. Malah cakar-cakaran sama Leon di kamarnya sendiri.

Nëophyte | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang