___
Donghyuck melipat kedua tangannya di atas meja, memperhatikan omega di depannya menghabiskan makanan. Wajah Renjun sudah tidak sepucat saat pertama Donghyuck melihatnya tadi. Seketika ingatannya kembali pada beberapa menit lampau. Donghyuck tiba-tiba menutup wajahnya dengan telapak tangan kanannya, merasa malu sendiri.
"Hyuck kenapa?" tanya Renjun dengan mulut penuhnya. Tenang saja, sekarang ia sudah berpakaian lengkap kok ...
Donghyuck menggeleng, mana mungkin dia menjawab dengan gamblang alasan ia menutup wajahnya sendiri.
Dahi Renjun mengerut lucu. "Ih kenapaaa?? Kok mukanya merah gitu?" tanyanya.
Anjing .. pake nanya lagi lo!
Mungkin begitu kira-kira isi batin Donghyuck sekarang. Tentu saja, siapa yang tidak malu kalau melakukan itu ...
Ingatan Donghyuck kembali mundur ke duapuluh menit lalu.
Tubuh polos yang tadinya basah karena air itu kini basah mengkilat karena keringat. Kakinya sedikit mengangkang di hadapan Donghyuck yang saat itu sedang mengocok kejantanan milik Renjun dengan tempo cepat. Sesekali ujung kejantanannya yang mengeluarkan cairan precum Donghyuck usap, membuat lenguhan Renjun semakin nyaring terdengar.
"Aahh, Hyuck hh lebih cepet!" Renjun mengangkat pinggulnya lebih tinggi, meminta lebih yang langsung dituruti pemuda tan itu. Ia mengemut jarinya sejenak untuk dipakai memilin putingnya sendiri yang sudah mencuat minta disentuh. Donghyuck sudah bilang hanya akan memanjakan tubuh bagian bawahnya saja. Hal itu membuat Renjun cukup frustasi karena dengan sentuhan tangannya sendiri saja tidak lah cukup.
Donghyuck sedikit terengah melihat pemandangan Renjun yang memuaskan dadanya sendiri. Ia berusaha fokus ke tangannya yang masih mengocok benda padat itu. Tapi ia seakan malfungsi saat desahan Renjun terus menerus memasuki gendang telinganya. Maka ketika ia melihat Renjun menggigit bibir bawahnya dengan kedua tangan yang mencoba meremas dada datarnya, Donghyuck jadi gelap mata. Ia mengerang pelan sebelum akhirnya menyambar bibir pucat Renjun dengan bibirnya sendiri. Memang semua lelaki tidak ada yang bisa dipegang ucapannya, yang bisa dipegang cuma anunya saja.
Renjun tanpa diberi komando langsung mengalungkan tangannya di leher Donghyuck, semakin menarik leher pemuda tan itu untuk memperdalam ciuman mereka. Donghyuck terus melumat bibir si omega tanpa bosan. Lumatannya sekarang mampir ke leher si omega, tidak memberikan tanda karena ia masih waras tentu saja.
"Nghh ... Njun mauhh~ mau pipis!" Renjun meremas kuat bahu Donghyuck ketika merasa desakan di ujung miliknya.
"Keluarin aja." bisik Donghyuck di tengkuknya. Kini ia hanya memijat ujung kejantanan Renjun dan beberapa kali menggaruknya. Ia juga memberikan lumatan di puting si omega, memainkan tonjolan itu dengan lidahnya, membuat Renjun semakin melenguh dan bergerak gelisah di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nëophyte | Hyuckren
FanfictionLee Donghyuck tidak tau kenapa hasil tesnya mengatakan bahwa identitasnya tidak dapat terdefinisi. Ia bukan alpha, ia juga bukan beta, dan ia juga bukan omega. Lalu ia dipertemukan dengan si Huang Renjun yang tengah bersedih karena hasil tesnya adal...