13/13

1.4K 219 129
                                    


4. 30 PM

Joanna baru saja keluar kamar. Saat ini dia mengenakan terusan selutut lengan 3/4 berwarna tosca. Sama seperti kemeja yang Jeffrey kenakan sekarang. Karena Kennan memang yang menyiapkan pakaian mereka. Sebab, Jeffrey sudah jauh-jauh hari laporan pada si manajer jika sabtu sore dia ingin berkunjung di rumah orang tua untuk yang pertama pasca menikah.

Setelah kejadian itu berlalu, hubungan Joanna dan Jeffrey semakin menghangat. Mereka juga sudah dua kali mengulangi hal serupa dalam kurun waktu lima hari saja. Hingga hari sabtu tiba, saatnya mereka berkunjung ke rumah Sandi dan Jessica.

"Nanti mampir ke tempat jual buah sebentar, Papa minta dibelikan mangga dan jeruk bali."

"Loh, bukannya Papa ada di Paris?"

"Iya, nanti malam pulang katanya."

Jeffrey mengangguk singkat, lalu memakai sabuk pengaman dan melajukan mobil dengan pelan. Sesekali mereka juga berbincang dan tertawa bersama. Bernyanyi mengikuti alunan musik yang berasal dari ponsel Joanna dan saling ejek karena tidak hafal lirik yang sedang dinyanyikan.

5. 30 PM

Joanna dan Jeffrey tiba di tempat tujuan hampir petang. Jessica tentu saja langsung menyambut mereka di depan rumah, bersama perempuan cantik berkaki jenjang yang berdiri di samping kanannya. Hani, sepupu Jeffrey yang baru saja pulang dari luar negeri. Bukan karena kuliah, tetapi karena kerja. Saat ini dia sudah resign dan berniat menetap di negara asal. Tinggal bersama Sandi dan Jessica selaku orang tua angkat yang telah merawatnya sejak sekolah dasar hingga sekarang.

"Kak Jeffrey!"

Pekik Hani sembari memeluk Jeffrey, membuat Joanna langsung menatap mereka sembari tersenyum kecil. Senang karena melihat pasangan adik kakak ini yang hanya terpaut usia sedikit. Hanya satu tahun di bawah Jeffrey dan itu berarti ada satu tahun di atas Joanna sendiri.

Jeffrey tersenyum senang, lalu membalas pelukan Hani singkat karena Jessica meminta mereka untuk memasuki rumah segera. Sebab, langit semakin gelap dan gerimis mulai datang.

"Kenapa kamu tahu kalau Mama sedang ingin makan jeruk bali dan mangga?"

Tanya Jessica pada Joanna, saat ini mereka sedang berjalan berdua di depan. Sedangkan di belakang, Hani terus saja mengekori Jeffrey yang tampak kurang suka akan kehadirannya.

Lihat saja, saat ini Jeffrey bahkan sesekali melepas tangan Hani yang berusaha menggandeng tangan kanannya. Padahal, di depan masih ada Joanna.

Bukannya apa-apa, Joanna dan Hani memang dekat. Bahkan sangat dekat, namun---seharusnya Hani bisa menjaga jarak karena saat ini ada Joanna yang harus hatinya Jeffrey jaga.

"Istriku di depan, jangan kurang ajar!"

Teguran kasar Jeffrey membuat Hani mematung di tempat setelah melepas gandengan. Dia tampak kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa juga karena sejak dulu hingga sekarang mereka tidak akan pernah bisa bersama.

Iya, Hani dan Jeffrey pernah ada hubungan. Namun tidak lama karena Sandi segera mengendusnya. Kemudian bergegas memiskan mereka sejauh-jauhnya. Dengan mengirim Hani ke Amerika sejak lulus SMA.

Jeffrey dan Hani memang hanya sepupu jauh, bukan saudara kandung. Namun Sandi tidak ingin merusak tatanan keluarga mereka. Tidak ingin kesehatan calon cucunya di masa depan terancam juga karena gen Jeffrey dan Hani terlalu dekat.

Selama ini hanya Sandi yang tahu, tidak dengan Jessica. Karena Sandi tidak ingin istrinya merasa bersalah dan semakin terluka karena tahu jika anak dan keponakannya pernah saling suka.

365 DAYS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang