16/16

1.2K 214 137
                                    

Jeffrey pulang malam, dia membawa beberapa makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffrey pulang malam, dia membawa beberapa makanan. Ada banyak buah-buahan dan berbagai kue yang entah didapat dari mana. Ada juga dua tote bag yang mungkin saja untuk Hani, si kekasih hatinya.

"Hani sudah pergi, dijemput Papa Sandi."

Ucap Joanna to the point dan sudah menginvansi sofa dan televisi.

"Aku sudah tahu. Sudah makan? Aku bawa banyak buah dan---"

"Aku tidak lapar! Sudah makan banyak sebelum kau datang."

Setelah meletakkan barang bawaan di atas meja, Jeffrey mulai mendekati istrinya. Kemudian duduk di atas sofa dekat kaki Joanna. Karena saat ini---dia sedang tiduran miring menghadap televisi dengan kedua kaki yang diselonjorkan.

"Kamu marah padaku?"

Joanna tidak langsung menjawab, namun ada jeda cukup lama sebelum berbicara.

"Tidak, untuk apa? Ah, cemburu dengan Hani maksdumu? Tenang saja, perasaanku tidak sedangkal itu. Anggap saja kita hanya pasangan friends with benefits yang tidak perlu memikirkan perasaan satu sama lain."

Jeffrey melirik Joanna, dia tampak biasa saja. Tenang, namun raut wajahnya mulai mengeras ketika menatap televisi yang sedang menampilkan kartun dua bocah kembar dari negeri tetangga.

"Aku dan Hani, hubungan kita tidak sejauh yang kamu pikir. Aku memang menyukainya, tapi tidak pernah melakukan itu padanya."

"Mau sejauh itu ataupun tidak, itu tidak penting bagiku. Hidupmu adalah hidupmu, begitu juga sebaliknya. Aku mengantuk, besok pagi harus kerja!"

Joanna bangun dari sofa, berniat kembali ke kamar tanpa memeriksa barang belanjaan Jeffrey seperti biasanya.

"Satu lagi, aku yang memberi tahu Papa Sandi kalau Hani ada di sini. Aku tidak suka ada orang lain memakai barangku tanpa izin. Hani, dia mendatangi kamarku saat kau pergi dan aku mandi. Dia juga memakai lipstick dan parfumku tanpa permisi!"

"Maaf..."

Joanna tidak menyahut. Karena selain kesal dengan tingkah menjengkelkan Hani, dia juga sedikit merasa tersaingi. Bukan tersaingi karena Jeffrey, namun tersaingi dalam menguasai tempat ini. Sofa dan televisi, itu adalah tempat semedi Joanna dan Jeffrey jika sedang penat akan pekerjaan sehari-hari. Kedatangan Hani di sini, tentu saja membuat Joanna kesal karena kehilangan tempat healing.

9. 30 PM

Jeffrey mulai memasuki kamar, lalu meletakkan dua tote bag berisi dalaman dan pakaian pada Joanna. Karena dia berniat mengganti dalaman dan pakaian yang telah dipinjamkan untuk Hani sebelumnya.

Sebenarnya, Jeffrey sudah tahu jika Hani sudah dijemput ayahnya. Itu sebabnya dia hanya membelikan pakaian untuk Joanna dan beberapa makanan kesukaan Joanna saja. Karena dia memang benar-benar merasa bersalah meskipun sebenarnya hal ini bukan sebuah kesalahan juga. Mengingat pernikahan mereka memang bukan sungguhan dan keduanya juga memang tidak saling memiliki perasaan.

365 DAYS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang