21/21

1.4K 216 147
                                    

Thank you karena udah ngeramein work ini, it really means a lot for me!

Anyway, kalian lagi sibuk ngapain? Bisa-bisanya kalain tetep lanjut baca cerita ini pas lagi hectic sma dunia masing-masing T.T

Joanna dan Jeffrey langsung menuruni ranjang, keduanya tampak panik ketika Jessica dan Sandi berkata demikian. Namun mereka tidak hilang akal dan berusaha melawan Hani bersama.

"Ma, Pa! Itu tidak benar! Hani yang berkata seperti itu, kan? Dia memang sengaja mengatakan itu karena iri pada Joanna. Dia cemburu karena aku lebih perhatian padanya. Mama tahu sendiri aku dan Hani dulu sedekat apa. Hani, kamu memang keterlaluan! Pernikahanku dan Joanna sungguhan! Kita saling mencintai sungguhan. Benar, kan? Sayang?"

Jeffrey merangkul Joanna yang saat ini masih memakai setelah piyama panjang sekaligus hoodie ungu miliknya karena semalam mengeluh kedinginan. Tidak lupa dia juga mengecup pipi Joanna berulang, ingin memanas-manasi Hani sekaligus membuat orang tuanya percaya.

"Om, Tante! Aku tidak berbohong, Joanna bahkan masih menyimpan boxer dan kondom mantan pacarnya! Akan aku tunjukkan!"

Ucap Hani menggebu, karena tidak ingin berkata terlalu jauh dan membuat hubungannya bersama Jeffrey terbongkar saat itu. Bunuh diri namanya, karena selama ini Jessica yang selalu membantunya jika ingin  kembali ke negara asal. Jika Jessica tahu hubungannya dengan Jeffrey sekarang, sudah pasti dia akan kecewa dan tidak mau lagi membantunya.

"Hani! Kamu sudah keterlaluan! Kamu masih menyukai Jeffrey, iya? Jessica, ini kelakuan keponakan kesayanganmu! Diam-diam dia menyukai Jeffrey, menempel seperti lintah dan tidak mau lepas seperti ini! Aku memang sengaja membuangnya ke Amerika karena dia telah menghasut Jeffrey untuk tidak menjadi dokter seperti apa yang telah kuinginkan! Hani, sudahi semuanya! Biarkan Jeffrey dan istrinya bahagia!"

Ucap Sandi sembari menatap Hani tajam sekali. Dia tidak masalah soal barang-barang mantan Joanna yang baru saja Hani sebutkan. Karena dia juga pernah muda, barang-barang seperti itu juga pernah dia simpan ketika awal-awal menikahi Jessica. Bukan karena masih cinta dengan mantan pacar, namun bingung ingin diapakan.

Air mata Hani sudah membasahi pipi sekarang, apalagi kalau bukan karena Jessica yang kini justru berbalik menatapnya tajam dengan raut marah dan kecewa. Karena dia telah menodai kepercayaan dan rasa sayang yang selama ini Jessica berikan untuknya. Hingga sering menambah uang sakunya setiap bulan tanpa memberi tahu suaminya.

"Hani, ini semua tidak benar, kan? Kamu tidak mungkin menyukai Kakakmu sendiri. Jeffrey, dia Kakakmu! Kakak kandungmu!"

Semua orang di sana terkejut akan ucapan Jessica. Apalagi Jeffrey dan Hani. Mereka benar-benar seperti tertampar oleh kenyataan ini.

Plak...

Tamparan mendarat di pipi kanan Hani, Jessica pelakunya. Karena selama ini dia sudah menahan diri untuk tidak membuka luka lama ini.

Hani anak kandung Jessica. Namun bukan dengan Sandi. Tetapi dengan laki-laki lain.

Karena tidak ingin rasa bersalah pada Sandi dan Jeffrey semakin berlarut, Jessica memutuskan untuk memberikan Hani pada sepupu jauhnya yang tidak kunjung memiliki anak pasca menikah bertahun-tahun.

Iya, Hani anak dari hasil perselingkuhan Jessica dengan laki-laki lain yang entah siapa. Padahal, saat itu Jeffrey baru saja dilahirkan dan Sandi sedang riset di pedalaman.

365 DAYS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang