"Hai tampan. Berhenti memelototi ku sebelum bola matamu keluar."
Ucap Baekhyun pada sosok yang dipanggil tampan tadi.
Park Chanyeol, nama lelaki yang sedang menatapnya dengan tajam.
Ketua dari kumpulan para lelaki tampan di kampus itu.
Baekhyun sela...
"TAMPAN..." Teriak Baekhyun dengan suara tujuh oktafnya saat telah memasuki apartemen.
"Tampan, kekasih cantikmu datang.." Baekhyun masih berjalan mencari keberadaan kekasihnya.
"Tampan, kekasih sexymu datang.. kau dimana?" Baekhyun mencoba mencarinya didalam kamar namun masih nihil, hanya keheningan yang ia dapat.
"Yuhuu... Tampan, kekasihmu yang menggairahkan ini datang.." Baekhyun mengarahkan kakinya menuju dapur karena hanya tempat itu yang belum ia kunjungi.
Saat Baekhyun masih sibuk mengedarkan pandangannya, tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar di perutnya. Dan Baekhyun tahu itu lengan milik siapa, karena tak ada lengan sekekar dan berotot jantan seperti itu kecuali lengan milik kekasihnya, belum lagi beberapa tato yang menghiasi kulit itu, menambah kesan erotis pikir Baekhyun.
Chanyeol memeluk Baekhyun dari belakang dan menumpukan dagunya di bahu sempit kekasihnya. Baekhyun sendiri langsung menciumi pipi Chanyeol dari samping.
"Kau dari mana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu tadi." Tanya Chanyeol sambil memandang lekat wajah cantik Baekhyun.
"Mencari berondong." Sahut Baekhyun santai.
"Hmm... Carilah lelaki lain dan kau akan mendapatkan berita kematianku saat itu juga."
"Berlebihan sekali... Kau sangat mencintaiku ya?"
Chanyeol tidak menjawab, lalu tanpa aba-aba langsung meraup bibir tipis baekhyun sembari membalikkan tubuh kekasihnya agar saling berhadapan.
Chanyeol mulai melumat bibir atas dan bawah Baekhyun secara bergantian, menyesap dan melesakkan lidahnya saat Baekhyun membuka mulutnya untuk memberikan akses lebih. Chanyeol memandangi wajah Baekhyun saat keduanya masih saling berpagut, tidak mungkin Chanyeol melewatkan kesempatan emas untuk menikmati wajah belingsatan kekasihnya. Keduanya saling memperdalam ciuman dengan tangan Chanyeol yang mulai bergerilya menggerayangi tubuh Baekhyun. Chanyeol meremas-remas payudara Baekhyun dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya membantu Baekhyun untuk melilitkan kaki di pinggangnya.
Baekhyun berada dalam gendongan Chanyeol ala koala, Chanyeol mulai melangkahkan kakinya meninggalkan area dapur untuk menuju ke kamarnya tanpa melepas ciuman mereka.
"Eungghhh..." Lenguh Baekhyun saat Chanyeol menyesap bibirnya penuh nafsu.
Chanyeol menutup pintu kamar menggunakan kakinya dan langsung merebahkan tubuh Baekhyun di ranjang king sizenya.
"Kau tunggulah sebentar sayang. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu." Baekhyun menahan dada Chanyeol saat pria itu akan menindihnya.
"Kau tega membuatku menunggu lagi?" Tanya Chanyeol dengan suara beratnya.
"Hanya sebentar, dan kupastikan kau akan semakin bernafsu saat melihatku nanti." Bisik Baekhyun kemudian menjilat telinga Chanyeol, membuat lelaki itu mengerang. Kemudian tanpa menunggu jawaban lagi, Baekhyun meraih sebuah paperbag yang sempat ia letakkan di nakas kamar tadi dan melenggang ke kamar mandi dengan langkah kecilnya.
Chanyeol menyenderkan tubuhnya di headboard ranjang setelah melepaskan pakaian atasnya karena hawa di sekitar yang tadi sempat panas. Setelah menunggu beberapa menit, Chanyeol menoleh saat mendengar decitan pintu dari arah kamar mandi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
