"Brengsek!!/Sialan!!"
"Ekhem!!"
"E-eh appa. Hehe.."
Cengir Baekbom dan Daehyun.Ya, sejak Chanyeol pergi, tak lama setelah itu Changmin dan Jessica memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Tiffany yang berencana akan mengunjungi baekhyun besok pagi pun jadi urung dan akhirnya pergi malam ini untuk melihat keadaan Baekhyun.
Baekbom dan Daehyun mengalihkan pandangannya pada Yunho, Tiffany, dan Yoora kemudian memicing tajam pada Yoora karena tidak mungkin mereka memicing pada Yunho dan Tiffany.
"Hey.. hentikan! Kalian mau menjahili putri eomma eoh?"
Tegur Jessica yang membuat sepasang kakak adik itu terbelalak."Wae? Yoora memang putri eomma kan. Sama seperti kalian, Baekhyun, Baekki, dan Chanyeol."
Ledek Jessica yang membuat mereka mendengus bersamaan."Berdamailah dengan masa lalu anakku. Tidak baik menyimpan dendam terlalu lama. Lagipula semua ini murni kesalahan pahaman."
Changmin mengatakan dengan nada lembut namun tersirat penekanan di setiap ucapannya, dan itu cukup membuat Baekbom dan Daehyun akhirnya menurut."Apa sih appa? Kami kan juga menyayangi Yoora. Iya kan Ra?"
Baekbom tersenyum kemudian menghampiri Yoora dan berdiri di sebelahnya."Cih! Kalian saja membuatku menangis di pertemuan terakhir kita!"
Ketus Yoora berniat menggoda Baekbom."Eh eh mana ada begitu. Bukankah justru aku dan Baekbom hyung sangat baik hingga memesankan minum dan mengantarmu pulang dari cafe waktu itu."
Daehyun mulai bersilat lidah saat Changmin menatapnya meminta penjelasan."Oh ya? Tapi seingatku kau justru pergi berdua bersama Baekbom oppa dan meninggalkan aku sendirian di cafe."
"Benar Baekbom? Daehyun?"
Tanya Changmin."Oohh mungkin kami yang lupa appa. Hehe.."
Cengir keduanya yang membuat semua tergelak karena tingkah konyol kedua lelaki itu.Sedangkan di dalam ruangan di kamar inap baekhyun, Chanyeol berjalan perlahan dengan senyum yang selalu terpatri di bibirnya.
Chanyeol duduk di samping baekhyun, dan mengambil sebelah tangan Baekhyun untuk di genggamnya."Sayang..."
Panggil Chanyeol pada kekasihnya yang masih setia memejamkan matanya."Hey. Apa mimpimu begitu indah hingga kau tak mau bangun hm?"
Tangannya mulai mengusap surai lembut kekasihnya."Bangun ya sayang. Ada sesuatu yang lebih indah di alam nyata dari pada alam mimpimu sayang."
"Kau tahu? Tadi aboenim dan eommanim kerumah dan memberikan kabar yang begitu bahagia."
"Disini.."
Chanyeol mengusap lembut perut Baekhyun yang masih terlihat rata."Disini terdapat buah cinta kita. Hasil dari kebinalanmu dan keperkasaanku
Bee."
Chanyeol terkekeh geli mengingat betapa gilanya mereka saat sedang bercinta.Chanyeol masih setia dengan celotehan panjangnya yang sama sekali tak mendapat respon apapun dari si mungil.
"Bangunlah sayang. Aku akan segera menikahimu dan merawat anak kita bersama-sama hm. Aku mencintaimu.
Kumohon bangunlah sayang."Cup..
Chanyeol mengecup dahi Baekhyun dengan dalam menyalurkan rasa cinta dan rindu pada gadis yang masih terbaring lemas diatas brankar rumah sakit. Chanyeol keluar dari ruangan kekasihnya karena Yunho, Tiffany, dan Yoora berkata ingin melihat keadaan Baekhyun. Tanpa Chanyeol sadari bahwa Baekhyun meneteskan air matanya dengan keadaan mata yang masih tertutup rapat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacles In Love 🔞🔞 (ChanBaek Gs) On Going...
Novela Juvenil"Hai tampan. Berhenti memelototi ku sebelum bola matamu keluar." Ucap Baekhyun pada sosok yang dipanggil tampan tadi. Park Chanyeol, nama lelaki yang sedang menatapnya dengan tajam. Ketua dari kumpulan para lelaki tampan di kampus itu. Baekhyun sela...