Matahari telah menampakan dirinya. Tapi tidak dengan mereka. Mereka masih menyembunyikan tubuhnya di balik selimut.
Hari minggu biasanya mereka sedikit bermalas-malasan menikmati bersama keluarga.
Arya yang tiba-tiba bangun melihat istrinya yang masih pulas tertidur di lengannya sedangkan ayana seperti biasa sudah berada di atas badan arya. Itu merupakan posisi ternyamannya ketika tidur
"Sayang, bangun yuk udh pagi"ucap arya sambil mengelus rambut manda.
"Hmmm" jawabnya manda mulai membuka matanya.
"Pagi sayang"ucap manda sambil mengelus pipi manda
"Pagi juga sayang"ucap arya sambil mengecup bibir manda.
Mandapun tersenyum. Sambil melihat ke badan arya yang di timpa sama ayana.
"Dek...dek... klw udh ada papa aja, pasti tidurnya nggak mau di kasur. Lebih empuk badan papa ya dek dibanding kasur"ucap manda sambil mengelus kepala ayana yang masih tertidur pulas.
"Iya mama, di papa lebih empuk dibanding sama kasur"ucap arya seperti anak kecil mewakili ayana
"Dia itu mas, klw sama aku nggak kyk gitu loh klw pas kamu keluar kota,tapi pas ada kamu kenapa kayak perangko ya. Nempel terus"ucap manda kepada arya.
"Ya mana saya tau. Oh ya kemarin gimana ?"
"Emang kemarin apa mas ?ucap manda masih dengan posisi yang sama dan wajah binggungnya.
"Lah kemarin katanya mau ngunjungi beberapa bisnis kita"ucap arya
"Ooo itu, nggak jadi deh mas. Aku cape soalnya"
"Yaudh kalau gitu istirahat aja hari ini bsk ke bkt lagi kan pagi"ucap arya
"Heem"Mereka pun melanjutkan tidurnya. Tak berlama pintu kamarnya terbuka ceklek. Ternyata arka dan alana yang masuk. Manda dan aryapun terbangun dari tidurnya.
"Pa,ma"ucap arka
"Hai abang kakak sini"ucap manda sambil meminta anaknya naik ke kasurnya
"Mama sama papa baru bangun?"ucap alana
"Nggak udh dari tadi, cuman lagi tidur-tiduran"ucap arya
"Adek masih tidur ya?"
"Iya, paling bentar lagi bangun kak"Mereka pun baring dia atas bed king size itu. Sambil menunggu ayana bangun. Alana meminta izin untuk menonton tv dengan manda dan arya. Sedangkan arka cuman tidur sambil memeluk manda
"Emmgghhh"suara ayana sambil mengeliat di atas badan arya
"Pagi anak papa. Bobonya puas banget"ucap arya
"Heeem"sahut ayana dengan senyumnyaAyana pun langsung duduk di sebelah arya sambil memukul muka dan menarik rambut abang.
"No...no..no... eluk mama(no no no peluk mama)"ucap ayana sambil mengerucutkan bibirnya yang melihat arka memelum manda.
"Dek, nggak boleh gitu sama abang"ucap manda sambil mencoba melepaskan tarikan rambut arka
"Hikss....hiks... no no ma"ucap ayana
"Iya tapi bilanganya baik-baik sama abang nggak boleh main pukul dan jambak rambut abang gitu. Tangan itu nggak boleh untuk pukul-pukul. Harus digunakan dengan baik, untuk makan, pegang mainan, untuk sayang orang bukan untuk pukul"ucap aryaAyana pun cuman diam mendengarkan apa yang di ucapkan oleh manda dan arya.
"Sekarang adek minta maaf sama abang karena udh pukul abang"ucap manda
"Bang, af dedek ya (bang dedek minta maaf ya)"ucap ayana sambil menyodorkan tangannya kepada arka yang dibantu sama arya."Abang, adek minta maaf, dimaafin nggak"ucap arya sambil membujuk arka yang masih menyembunyikan muka dan kepalanya yg sakit di dada manda karena dipukul dan di jambak sama ayana
Tidak ada jawaban dari arka dia masih tetap menyembunyikan wajahnya."Abang, maafin dulu adeknya nggak boleh gitu. Adek nggak sengaja pukul dan jambak abang kok"ucap manda
Arka memang anak yang sabar menghadapi kedua adeknya. Ayana terkadang suka cemburu sama arka dan alana kalau sudah memeluk manda ataupun arya. Tapi arya dan manda selalu memberikan nasehat kepada ayana agar tidak melakukan hal seperti tadi. Setelah drama arka dan ayana tadi.
Akhirnya arka pun menampakan wajahnya dan menerima permintaan maaf dari ayana. Ayana pun mencium pipi arka sambil berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life
Short StoryMenceritakan tentang keluarga yang hidup dengan ketiga anaknya