"PAPA"teriak mereka dan berlari ke arah arya
"Mama mana?"tanya alana
"Mama mana pa?"tanya ayana
"Pa, mama mana. Mama didalam?"tanya arka
Arya yang ditanya dengan anaknya pun binggung mau menjawab apa. Dia tau ini akan membuat anaknya makin sedih. Dia harus menyiapkan jawaban yang tepat untuk ketiga anaknya.
"Hey, dengar papa. Mama lagi bobo"ucap arya dengan tenang
"Dimana ? Abang mau ketemu mama"ucap arka yang menangis
"Hey... kok jagoan papa nangsi"ucap arya
"Abang ma..u..ke..te..mu ma.ma... pa"isak arka
Melihat arka menangis membuat alana dan ayana juga ikut menangis.
"Ma..ma.."tangis mereka
Semua yang melihatnya pun ikut sedih.
"Sini kakak sama opa"ucap papa anjas
"Ng...gak... ma..u"isak alana
"Pa..pa"isak alana
"Hey...iya kita ketemu mama tapi stop dulu nangisnya"ucap arya
Ketiganya pun berhenti menangis dalam dekapan arya.
"Mas"ucap papa anjas
"Iya pa"sahut arya
"Yang kuat. Tahan emosi kamu ya"ucap papa anjas
"Iya pa"jawab arya
Kejadian ini kebalikan ketika arya ditusuk kemarin. Semua yang berada di depan ruangan icu pun ikut merasakan betapa sedih ketiga keponakan dan cucunya.
Setelah melihat keadaan ketiga anaknya sudah tenang arya pun memanggil papa anjas dan daddi rano. Arya sepertinya bisa menebak apa yang akan terjadi sama ketiga anaknya ketika melihat kondisi manda.
"Pa, dad"panggil arya
"Iya kenapa ?"ucap mereka
"Pa, boleh minta tolong gendong alana. Dan daddi boleh minta tolong gendong ayana"ucap arya
"Boleh"ucap mereka
"Kakak, di gendong opa ya. Dedek di gendong oddie ya"ucap arya
Keduanya pun langsung nurut. Sedangkan arka berada di gendongan arya.
"Sus"panggil arya
"Iya pak"sahut suster
"Boleh minta tolong buka horden yang disini sus"ucap arya
"Baik pak"jawab suster
Susterpun membuka horden tempat manda.
"Mama lagi bobo kan"ucap arya
Ayana yang belum begitu mengertipun hanya menganggukan kepala. Alana sudah menangis tanpa suara di gendongan papa anjas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life
Truyện NgắnMenceritakan tentang keluarga yang hidup dengan ketiga anaknya