15 [Pretty Savage]

212 132 100
                                    

Duuhhhh... kok Senin lagi, sih? Perasaan semua hari, kok isinya Senin mulu, dah? Maruk banget, sih, lo Senin!

Tapi, gak papa-papa, deh. Kalo udah hari Senin, kan ada RAFALEON yang nemenin klean. Btw, kalo mau baca part ini, setel lagunya Black Pink di atas ya! Dijamin, deh klean bakalan "waow waow mulu"

Enjoy and happy reading, guys!



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

WOY!!! yang merasa belum bayar uang kas, cepet bayar ke gue!! Atau gue sumpahin lo pada biar pada MANDUL tujuh turunan semua!" pekik Indira meraung di kelas X bahasa 2.

"Eh, gila lo, ya! Ngapain, sih lo pagi-pagi udah mungut uang kas? Isi nyumpahin anak orang lagi." Salah satu teman kelasnya memprotes.

"Iya, In. Nanti siang, kan juga bisa. Lagian mana ada orang mandul punya keluarga sampe tujuh keturunan. Lo teriaknya di telinga gue baget lagi," timpal Lana ikut protes.

"Oh... jadi lo nyuruhnya nanti siang aja? Tapi kalo udah gue tagih, lo pada bilang 'ih kenapa baru siang-siang mungut uang kas? Kan, duit gue udah habis di kantin tadi.' " Indira memparodikan gaya teman-temannya berbicara ketika ditagih uang kas di siang-siang bolong.

"Hahaha... ya, udah, malem aja kalo gitu, In." Nada memberi saran dan terkekeh tak berdosa.

"Kalo gue malem-malem ke sini jadi duta sampo Kuntilanak, dong gue." Indira mengibaskan rambutnya yang keriting. "Lagian cuma baya-"

"Lo nyuruh orang buat bayar uang kas, emang lo sendiri udah bayar, belum?" tanya Rachel dan mencekat ucapan Indira.

Mendengar pertanyaan dari Rachel, Indira langsung menelan paksa ludahnya yang berkuman. "Yaaaaa... gue, kan Bendahara. Kalo itu, mah urusan belakangan. Yang penting, kan kalian dulu yang bayar."

"Intinya lo belum bayar juga, kan?" tanya Rachel lagi.

"Hehe, iya, Hel." Indira cengengesan seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"HUUUUUU...." Seluruh murid X Bahasa 2 meneriaki Indira.

"Eh, tapi gue bayar juga, kok. Lo keba-"

BRAK!!

Belum selesai Indira membeberkan advokasinya, tiba-tiba pintu kelas X Bahasa 2 didobrak oleh tiga perempuan sangar.

"Yang merasa namanya Nada, berdiri sekarang!!" suruh Friska Dayana tanpa basa-basi. Ia sekarang tengah berdiri angkuh di depan kelas bersama kedua temannya.

Nada yang merasa terpanggil namanya, tanpa segan ia langsung berdiri tegak. Namun bukan 4G namanya jika tak membela satu sama lain. Sekarang yang berdiri tidak Nada saja, melainkan ketiga personel 4G juga ikut berdiri, siap untuk membela Nada.

RAFALEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang