10. Pulau Saksi Bisu

4K 111 1
                                    

___

___

___

Author POV

Hari ini jadwal mereka adalah ke pulau.

Mereka membooking atau menyewa kebutuhan untuk snorkeling, diving dan camping. Mereka akan nginap semalam disana. Diro tidak tahu ini masuk dalam list liburan mereka. Dalam pemikirannya dia hanya akan jalan-jalan keliling kota diakhiri nonton konser lalu pulang.

Tapi ternyata tidak. Ada kegiatan seru lain yang sontak membuat senyum terpatri cerah di bibirnya. Hal itu tidak luput dari penglihatan Rama. Dia senang rencananya berhasil untuk membuat pujaan hatinya bahagia.

Biar puas, mereka sengaja berangkat pagi dan balik esok paginya.

Untuk menuju pulau, mereka menaiki kapal boat nelayan ukuran sedang sebagai transportasi laut. Itu sudah termasuk dalam akomodasi biaya pem-bookingan.

Urusan booking mem-booking, Rama menyerahkan urusannya kepada Ridho. Termasuk semua keperluan dan kebutuhannya selama di pulau nanti. Rama menyerahkan urusannya dengan Ridho supaya temannya yang lain tidak tahu kalau biaya Ridho menjadi tanggungan Rama.

Kalau sampai bocor, temannya yang lain juga akan minta dibayarin. Bisa rugi bandar. Atau kalau tidak, pasti akan ada yang cemburu dan kecewa nantinya karena pilih kasih dalam berteman.

Cuaca cukup bersahabat. Air laut pun tampak tenang sehingga perjalanan terasa tenteram.

Berbeda kalau misal ombak tinggi, itu akan terasa sangat menyeramkan bagi yang tidak terbiasa. Belum lagi kendala mabuk lautnya. Bisa-bisa menimbulkan trauma bagi seorang pemula.

Semuanya tampak bersukacita menikmati semua arena permainan dan tidak puas-puasnya berada didalam laut. Berbeda dengan Rama yang lebih sering memperhatikan semuanya, berjaga-jaga kalau terjadi apa-apa. Meski fokusnya lebih banyak kepada pujaan hatinya yang tampak bahagia.

Hari sudah sore. Diro sedang berganti pakaian setelah bebersih diri dari air laut. Sedangkan yang lain ada yang masih berenang dipantai, bersantai dan ada juga yang sedang membersihkan diri.

Hanya Rama yang tampak sudah bersantai di ayunan dibawah pohon kelapa. Karena dia sudah berhenti main air sedari tadi.

Setelah berdandan rapi, Diro menghampiri Rama bermaksud hendak mengagetkannya karena melihat rama sedang tiduran dan memicingkan mata. Tak ada reaksi berarti dari Rama, setelah dikejutkan dia hanya membuka matanya santai. Seolah hanya dibangunkan biasa.

"Mau lihat sunset nggak?" Tawar Rama pada Diro.

"Dimana?"

"Posisinya persis dibalik sini. Jadi kita jalan dulu memutar."

"Yang lain gimana, belum selesai deh kayaknya, "

"Nggak usah nunggu mereka. Kelamaan. Bisa-bisa mataharinya udah tenggelam duluan," mendengar alasan Rama yang masuk akal, Diro hanya mengiyakan ajakan Rama untuk pergi berdua saja.

Dia tidak tahu saja kalau Rama sudah mengulum senyum senang atas taktik yang sedang di rancangnya.

Setengah perjalanan, Rama meraih sebelah tangan Diro untuk di genggamnya dan jalan bergandengan tangan.

Atas aksi itu, Diro celingukan kiri-kanan dan depan-belakang. Setelah memastikan kondisi aman dari penglihatan orang lain, dia ikut menggenggam tangan Rama membuat tangan mereka saling menggenggam.

Menyadari Diro membalas genggaman tangannya, membuat Rama tersenyum lebar. Sedangkan Diro hanya berjalan menunduk dengan senyum malu-malu.

Setelah sampai, mereka duduk berdampingan di sebuah batu karang yang besar dengan tangan yang masih terpaut.

Merayu Dan Memuja (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang