11. Curiga

2.6K 97 0
                                    

___

___

___

Author pov

Diro tersentak dari tidurnya saat merasakan sesuatu menekan pantatnya. Dia merasakan pelukan dan tangan kekar yang meraba-raba perut dan dadanya yang telanjang. Dia sudah tahu orang itu siapa. Siapa lagi kalo bukan si mesum bang Rama-nya.

"Udah jam berapa bang?" Tanya Diro mengelus tangan berbulu milik Rama yang nakal memainkan dadanya.

"Udah pagi sayang," jawab Rama menekan kemaluannya ke pantat Diro sambil mengecup dan menjilati tengkuk Diro. Mereka bertahan dalam posisi itu untuk beberapa saat.

"Bang, kita Joging yuk!" Ajak Diro pelan.

Sedang dia masih menikmati sensasi pelukan hangat Rama yang menenangkan.

Entahlah, dia merasa tenteram setiap kali dipeluk atau bahkan hanya sekedar bersama Rama. Seolah dia tidak lagi memikirkan hal lain jika bersama Abang tersayangnya itu. Maklumlah orang pertama kali merasakan dimabuk asmara akan memang selalu lupa diri.

Bagi yang bisa mengendalikan diri dari badai api asmara, acungkan jempol. Kalian hebat!

"Yuk!" Rama melepaskan pelukannya dan mulai memasang bajunya.

Dia sebenarnya masih betah berlama-lama memeluk (cuddle) dengan Diro. Tapi dia harus bisa membatasi diri agar Diro tidak bosan atau benci dengan tingkahnya yang kelewat mesum.

Pagi ini mereka joging keliling pulau. Kebetulan pulau itu tergolong kecil dan luas. Kelilingnya tidak terlalu jauh sehingga bisa dikelilingi dengan mudah.

Ada beberapa orang yang juga melakukan joging seperti mereka. Walau tidak beriringan karena tidak saling mengenal. Karena sesama turis atau pengunjung pulau, mereka hanya saling melempar senyum sapa untuk beramah tamah.

Setelah sarapan mereka bersiap untuk pergi meninggalkan pulau.

Boat yang akan mengantarkan mereka balik, sudah standby di dermaga kecil yang terbuat dari kayu batang kelapa. Sehingga pulau ini benar-benar terkesan alami dan belum tersentuh modernisasi.

Semua temannya tampak segar pagi ini. Mungkin karena semua cepat tidur, jadi tubuh mereka bisa beristirahat lama. Apalagi semua rencana dan wahana yang ada dalam list mereka di pulau ini sudah dipenuhi tanpa gagal satupun. Membuat mereka benar-benar puas berkunjung ke pulau ini.

Seharian kemarin mereka bermain air tanpa henti. Semenjak Kegiatan diving dan snorkeling kemarin mereka tidak henti-hentinya berenang dan bermain air. Mereka berhenti hanya ketika jam makan saja lalu kembali lagi menceburkan diri kedalam laut setelah agak lega perutnya.

Jadi wajar ketika malam mereka sudah kelelahan dan cepat beristirahat. Padahal jadwalnya mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu malam. Tapi apalah daya badan tak sanggup. Lelah dan kantuk pun mendera.

Bila diperhatikan, akan ada aura yang berbeda diantara mereka. Ridho menyadari itu. Sedari malam ketika Rama dan Diro kembali dari menghilangnya mereka beberapa waktu di sore hari, Ridho terus mencuri lihat mereka. Wajah keduanya jelas menyiratkan sesuatu yang Ridho sudah bisa menebaknya.

Ridho ikut berbahagia dengan berhasilnya usaha Rama. Hanya saja kadang dia kasihan dengan sepupu bego-nya yang mau-mau saja dipepet dan di modusin terus oleh Rama.

Ridho teringat sesuatu. Jika mereka berdua sudah jadian, berarti keselamatan sepupunya sedang terancam.

Dia jelas tau perangai Rama. Bahkan dia pernah memergoki Rama sedang coli  dengan mendesahkan nama Diro. Waktu itu dia dengar 'eungh enak banget Dio sayang'. Ketika itu Ridho murka dan mencaci-maki Rama habis-habisan.

Merayu Dan Memuja (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang